REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Sirkuit Internasional Sentul adalah salah satu sirkuit balap kebanggaan Indonesia. Lokasi ini sering digunakan sebagai ajang balap motor skala nasional hingga internasional seperti Asian F3, A1 Grand Prix, GP2 Asia dan tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga tahun 1997.
Dengan panjang lintasan sekitar 4 kilometer dan lebar lintasan 15 meter, sirkuit ini mendapat perawatan rutin untuk menjaga kehandalan dan kestabilan lintasan. Pengelola lintasan, PT Sarana Sirkuitindo Utama, menggandeng badan usaha milik daerah (BUMD) PT Prayoga Pertambangan dan Energi sebagai kontraktor utama dan PT Pertamina (Persero) sebagai produsen asphalt (aspal).
Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region III Eko Kristiawan mengungkapkan, aspal Pertamina dioptimalkan untuk proyek pemeliharan lintasan terutama untuk lintasan lurus. Untuk total lintasan, diperkirakan menggunakan sebanyak 4.000 metric ton (MT) aspal hotmix.
“Dengan keseluruhan nilai kontrak setara Rp 15 miliar, kami bangga bisa terlibat pada kegiatan ini dan mengapresiasi kepercayaan mitra Pertamina,” ujar Eko dalam keterangannya yang diterima Republika.coid, Selasa (29/9).
Sebagai perusahaan energi, selain memproduksi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG), Pertamina juga memproduksi produk petrokimia dimana salah satunya adalah aspal. Saat ini, Pertamina fokus memasarkan produk Asphalt untuk aplikasi konstruksi jalan.
Spesifikasi aspal yang dipasarkan adalah jenis Asphalt 60/70, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi negara Indonesia yang beriklim tropis. Namun dengan kehandalan pengembangan riset perusahaan, Pertamina juga menyediakan Asphalt Modifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Agus Setiawan selaku Direktur Utama Prayoga Pertambangan dan Energi menambahkan, sebagai Kontraktor Utama, pihaknya menggandeng Pertamina karena kepastian pasokan dan harga yang kompetitif. “Kerja sama ini merupakan sinergi kami sebagai BUMD dengan Pertamina sebagai BUMN. Kami juga sudah sangat puas dengan produk yang dihasilkan oleh Pertamina,” tambah Agus yang juga didukung penuh oleh Bitumen Jaya Utama selaku Distributor Pertamina.
Dia menambahkan, pihaknya akan membutuhkan suplai yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur di Kabupaten Bogor dan kabupaten/kota lain yang berdekatan seperti Depok, Kota Bogor, Cianjur, Tangerang, Bekasi dan lainnya.