Selasa 29 Sep 2020 17:11 WIB

Benarkah Lee Ingin Membelot ke Korut Sebelum Dibunuh?

Saudara Lee membantah spekulasi jika petugas perikanan Korsel itu ingin membelot.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Teguh Firmansyah
ketegangan korsel korut
Foto: Kim In-chul/Yonhap via AP
ketegangan korsel korut

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saudara laki-laki dari petugas perikanan Korea Selatan yang dibunuh oleh tentara Korea Utara pekan lalu menolak klaim pemerintah bahwa pria tersebut berniat membelot. Kematian petugas yang hanya diidentifikasi dengan nama belakangnya Lee, memicu perselisihan tentang mengapa dan bagaimana dia ditemukan mengambang di perairan Korea Utara hampir 36 jam setelah dia hilang.

Pejabat penjaga pantai Korsel mengatakan bahwa setelah penyelidikan berdasarkan rekaman CCTV, intelijen militer dan catatan latar belakang, Lee mengatakan kepada pasukan Korut bahwa dia ingin membelot dan mereka mengetahui informasi pribadinya yang terperinci.

Baca Juga

"Kami telah mengkonfirmasi bahwa pihak Utara telah mengamankan informasi pribadinya yang hanya akan dia ketahui, termasuk nama, usia, kota asal dan tinggi badan, dan bahwa orang yang hilang telah menyampaikan kesediaannya untuk pergi ke Utara," kata Yoon Sung-hyun, kepala investigasi dan intelijen di Coast Guard Korsel, Selasa (29/9).

Yoon mengatakan, kemungkinan sangat rendah bahwa Lee mencoba bunuh diri karena dia mengenakan jaket pelampung dan alat pelampung ketika ditemukan sekitar 38 km dari tempat dia hilang.