Selasa 29 Sep 2020 22:45 WIB

Jelena Ostapenko Mencoba Konsisten di French Open

Petenis putri Latvia Jelena Ostapenko berupaya tampil konsisten di French Open.

Petenis asal Latvia, Jelena Ostapenko, berpose dengan trofi Prancis Terbuka. Petenis berusia 20 tahun itu mengalahkan Simona Halep dari Rumania pada final di Roland Garros, Paris, Prancis, Sabtu (10/6) waktu setempat.
Foto: EPA/TATYANA ZENKOVICH
Petenis asal Latvia, Jelena Ostapenko, berpose dengan trofi Prancis Terbuka. Petenis berusia 20 tahun itu mengalahkan Simona Halep dari Rumania pada final di Roland Garros, Paris, Prancis, Sabtu (10/6) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis putri Latvia Jelena Ostapenko berupaya tampil konsisten dalam turnamen French Open. Atlet berusia 23 tahun itu pernah menyabet gelar juara French Open 2017.

Kala itu, Ostapenko merupakan petenis yang tidak diunggulkan. “Saya harus bermain konsisten dan percaya diri. Kalau bisa tampil konsisten, maka saya akan menjadi pemain yang berbahaya dan sulit ditaklukkan,” kata Ostapenko dikutip dari Reuters, Selasa (29/9).

Baca Juga

“Maka dari itu, saya terus berusaha bermain konsisten. Permainan saya masih naik turun, kadang baik, kadang buruk. Tapi kalau saya bisa bermain seperti waktu 2017 lalu, mungkin saya bisa kembali lagi ke peringkat 10 besar dunia,” tambah dia.

Saat ini, Ostapenko menempati peringkat ke-43 dunia. Dia baru saja mengalahkan petenis Amerika Serikat Madison Brengle dengan skor 6-2, 6-1 pada putaran pertama French Open 2020 yang digelar Selasa. Selanjutnya di putaran kedua, dia akan berhadapan dengan Karolina Pliskova asal Ceko.

“Saya senang dengan hasil pertandingan hari ini. Set pertama adalah yang paling sulit dan saya sempat merasa tertekan. Tapi setelah menang, semua tekanan itu hilang. Semoga penampilan saya terus meningkat dari hari ke hari,” tutur petenis yang pernah menempati rangking kelima dunia pada 2018 itu.

Ostapenko tampil agresif sejak awal permainan, bahkan dia mampu mematahkan servis lawannya yang berada di peringkat ke-78 dunia itu sebanyak tujuh kali dalam dua set.

“Hari ini, tujuan saya bermain agresif di lapangan. Saya harus bermain seagresif mungkin supaya bisa mengalahkan dia (Brengle). Bagi saya, Brengle adalah pemain yang sangat konsisten,” ungkap Ostapenko.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement