REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyiapkan jatah 11 orang pelatih untuk menangani atlet pelajar berbakat melalui program Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Sulawesi Tenggara.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sultra Ashar mengatakan 11 pelatih pilihan akan berkiprah pada tiga cabang olahraga melalui program PPLP, yakni dayung, sepak takraw dan pencak silat
"Sudah menemukan 11 orang pelatih untuk mengoptimalkan pembinaan atlet-atlet pelajar melalui program Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar, Kementrian Pemuda dan Olahraga," kata Ashar.
Cabang olahraga dayung memiliki kuota pelatih terbanyak 6 orang, sepak takraw 3 orang dan pencak silat 2 orang.
"Rekrutmen pelatih untuk atlet pelajar mendapat rekomendasi dari masing-masing pengurus cabang olahraga daerah," katanya.
Sekilas profil para pelatih yang akan menangani atlet pelajar adalah mereka-mereka yang berlatar belakang atlet berprestasi tingkat nasional, bahkan dunia.
Pelatih dayung pelajar Sultra Jamaluddin mengatakan kapasitas pelatih yang mumpuni salah satu kunci sukses menciptakan atlet berprestasi.
"Saya setuju evaluasi para pelatih dilakukan secara periodik dan terukur oleh Kemenpora sebagai pemilik program. Kalau tidak memuaskan ganti dengan pelatih lain," kata Jamaluddin, atlet rowing Indonesia.
Karena sesungguhnya atlet pelajar Sultra memiliki potensi yang sama dengan atlet daerah lain, seperti Jawa Barat, Maluku, Jawa Timur, Kalteng dan lainnya.
Sultra memperoleh stimulus pembinaan atlet pelajar dari Kemenpora dengan jatah 46 atlet berbakat, masing-masing cabang olahraga dayung 20 orang, sepak takraw 16 orang dan pencak silat 10 orang.
Setiap tahun ada perubahan kuota atlet maupun kecabangan olahraga berdasarkan evaluasi Kemenpora.