jatimnow.com - Sudah satu tahun lebih warga Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya mengusulkan pengadaan keranda jenazah melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kelurahan. Namun bantuan dari pemkot tak kunjung datang.
Warga Kampung Malang Utara RW 4 akhirnya bahagia setelah drg David Andreasmito yang lahir di Kampung Malang Utara memberikan bantuan keranda serta tempat pemandian bagi jenazah, Selasa (29/9/2020).
"Ya senang akhirnya mendapatkan penduso (keranda jenazah)," ujar Ketua RT 4 RW 4 Kelurahan Tegalsari, Hari.
Beberapa waktu yang lalu drg David berkunjung bersama sahabatnya, mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin hingga bertemu Hari.
"Kapan hari dokter David itu datang ke sini. Memang notabene dokter David asli kelahiran sini. Begitu dewasa, kuliah, dia pindah dari sini. Sekarang dia sudah sukses, berkunjung jalan-jalan ke sini dan melihat rumahnya yang dulu. Akhirnya saya sampaikan keluhan saya," ujarnya.
"Dok, penduso (keranda jenazah) di kampung seperti ini. Mulai kita kecil sampai dewasa masih tetap. Katanya dokter David, ya sudah nanti saya bantu. Makanya diwujudkan sekarang ini," sambung Hari.
Hari menambahkan, kondisi keranda jenazah di kampungnya itu terbuat dari kayu jati dan sudah puluhan tahun. Selain itu tidak memungkinkan ketika lewat ke gang sempit.
"Makanya saya minta yang baru dari stainless, lebih ringan dan tidak mudah berkarat. Dan lebih simpel," ungkapnya.
Hari menerangkan, setahun lalu melalui musrenbang sudah mengusulkan pengadaan keranda jenazah. Ternyata masih belum diberikan oleh Pemkot Surabaya.
"Karena sekarang ada pandemi (Covid-19), mungkin dananya dialihkan untuk penanganan pandemi ini. Makanya saya minta bantuan dokter David, selain sebagai teman, akhirnya dibantu," jelasnya.
Sementara drg David menegaskan, dirinya memang lahir di Kampung Malang Utara 3 Nomor 1 Dalam. Rumahnya juga dulu di pinggir sungai. Meski sekarang menjadi orang sukses, drg David tidak melupakan kampung asalnya.
Teman-temannya semasa kecil juga masih ingat. Tetangganya juga masih ingat drg David yang panggilannya Andre.
"Jadi ini sama sekali nggak ada hubungannya dengan apa-apa. Ini kampung saya dulu. Ketika teman-teman saya minta penduso di kampung diganti, akhirnya hari ini bisa diganti. Dan saya senang bisa membantu warga di kampung saya dulu ini," terang drg David.