Rabu 30 Sep 2020 05:59 WIB

Ucapan Manis Yahudi kepada Sultan Ottoman, Tapi Fakta Lain

Yahudi memberikan ucapan manis ke sultan Ottoman tapi faktanya lain.

Red: Nashih Nashrullah
Yahudi memberikan ucapan manis ke sultan Ottoman tapi faktanya lain. Simbol Yahudi, ilustrasi
Yahudi memberikan ucapan manis ke sultan Ottoman tapi faktanya lain. Simbol Yahudi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Selama ratusan tahun, Yahudi menikmati kehidupan harmonis di Turki Utsmani atau Ottoman dalam ejaan Barat. Bahkan, mereka diberikan jabatan chief-rabbi (semacam mufti Yahudi). Mereka menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan dan parlemen.

Pada masa pemerintahan sultan Ottoman atau Utsmaniyah, Abdul Hamid II (1876-1909), organisasi Yahudi The Central Committee of the Allian ce Israelite Universelle in Paris mengirimkan ucapan selamat kepada Sultan Abdulhamid II.   

Begini isi suratnya, "Pada musim semi 1492, kaum Yahudi yang diusir dari Spanyol menemukan perlindungan di Turki. Sementara mereka ditindas di belahan dunia lainnya, mereka tidak pernah berhenti menikmati perlindungan di negeri-negeri leluhur Tuan yang jaya. Mereka mengizinkan Yahudi hidup dalam keamanan, untuk bekerja dan untuk membangun … The Alliance Israelite Universelle bersama dengan Yahudi Turki; dan seluruh pemeluk agama lain dari semua negeri, bergabung dengan kami untuk merayakan ulang tahun ke-400 bertempatnya Yahudi di Turki." (Lihat, Avigdor Levy, "Introduction", dalam Avigdor Levy (ed.), The Jews of The Ottoman Empire (Princeton: The Darwin Press, 1994).

Tetapi, pujian Yahudi itu tak berlangsung lama. Sultan Abdul Hamid II yang gigih menentang Zionisme kemudian justru menjadi target utama cacian dan pendongkelan Yahudi Zionis. Mulanya, gerakan Zionis berharap mendapatkan wilayah Palestina secara sukarela dari penguasa Utsmani, yang ketika itu dipimpin Sultan Abdul Hamid II.