REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ditengah pandemi, PT Freeport Indonesia (PTFI) tetap mencatatkan laba di semester satu tahun ini. Hal ini bisa terjadi karena terdongkraknya harga emas dan tembaga di saat pandemi ini.
Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak menjelaskan PTFI membukukan laba bersih pada semester pertama tahun ini sebesar 94 juta dolar AS. Padahal, kata Orias, pada tahun ini PTFI belum bisa membagi deviden kepada negara karena memang produksi terhenti.
"Dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya, kita ekspektasi memang di 2020 ini masih belum ada dividen. Namun, posisi laba ini memang di luar ekspektasi karena harga yang mendadak membaik dengan peristiwa Covid-19 ini," ujar Orias dalam rapat bersama Komisi VI DPR, kemarin.
Orias menyampaikan, sejak Maret 2020, realisasi harga tembaga dan emas mengalami peningkatan. Kondisi ini berbeda dengan komoditas lain yang justru menghadapi tekanan.
Harga tembaga baru bergerak naik pada Juni di level tiga dolar AS per pound. Sementara harga emas mengalami peningkatan dan ada sedikit penyesuaian pada Mei dan Juni. "Tetapi terjadi peningkatan signifikan pada saat pandemi Covid-19 karena orang membeli emas di saat kondisi ketidakpastian," kata Orias.
Berdasarkan bahan paparan Mind ID yang disampaikan Orias, produksi tembaga PT Freeport Indonesia sepanjang semester I-2020 mencapai 321 juta pound dengan total penjualan 299 juta pound. Sedangkan produksi emas sepanjang semester I-2020 mencapai 340.000 ounce dengan penjualan mencapai 319.000 ounce.