Rabu 30 Sep 2020 14:19 WIB

Merkel Sebut akan Perketat Pembatasan Covid-19 di Jerman

Jerman selama ini mengalami tingkat infeksi yang lebih rendah selama pandemi.

Jerman akan membatasi jumlah pertemuan dan mendenda orang-orang yang melanggar aturan pelacakan. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, ini dilakukan dalam upaya menahan penyebaran virus corona selama musim gugur dan musim dingin.
Foto: EPA-EFE/HAYOUNG JEON
Jerman akan membatasi jumlah pertemuan dan mendenda orang-orang yang melanggar aturan pelacakan. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, ini dilakukan dalam upaya menahan penyebaran virus corona selama musim gugur dan musim dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan membatasi jumlah pertemuan dan mendenda orang-orang yang melanggar aturan pelacakan. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, ini dilakukan dalam upaya menahan penyebaran virus corona selama musim gugur dan musim dingin.

"Pembatasan akan ditargetkan karena penutupan lebih lanjut secara menyeluruh perlu dihindari dengan segala cara," katanya setelah konferensi dengan para pemimpin 16 negara bagian Jerman, Selasa (29/9) waktu setempat.

Ia menambahkan menjaga perekonomian tetap berjalan menjadi prioritas. 

Menurut standar Eropa, Jerman sejauh ini mengalami tingkat infeksi dan kematian yang relatif rendah selama pandemi Covid-19. Akan tetapi, Merkel mengatakan kasus dapat mencapai 19.200 per hari jika tren saat ini berlanjut.

Negara itu melaporkan 2.089 kasus virus corona pada hari Selasa. Institut Robert Koch untuk penyakit menular mengungkapkan, total infeksi menjadi 287.421, dengan 9.471 kematian.

"Kita telah belajar banyak dan melewati musim panas dengan baik, tetapi kita tahu waktu yang lebih sulit ada di depan, musim gugur dan musim dingin, dan kenaikan bertahap, peningkatan infeksi yang signifikan di beberapa daerah, menjadi perhatian," kata Merkel kepada wartawan.

Dia mengatakan strategi titik panas (hotspot) akan membatasi peserta pesta pribadi menjadi 25 orang dan publik menjadi 50 orang di daerah di mana tingkat infeksi virus corona mencapai 35 per 100.000 selama tujuh hari. Jika angkanya mencapai 50 per 100.000, perayaan pribadi akan dibatasi untuk 10 orang dan yang di publik menjadi 25 orang.

Ekonomi Jerman mengalami kontraksi 9,7 persen pada kuartal kedua karena pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaan, dan perdagangan ambruk pada puncak pandemi Covid-19. Pemerintahan Merkel telah meluncurkan berbagai langkah stimulus yang dibiayai dengan pinjaman baru. Pemerintah dan para ekonom berharap stimulus itu akan membantu proses pengembalian pertumbuhan ekonomi yang signifikan selama 2021.

"Kami ingin bertindak secara regional, secara spesifik, daripada menempuh langkah penutupan lagi di seluruh negeri - hal ini harus dicegah dengan segala cara," kata Merkel.

Kasus infeksi virus corona telah meningkat di Jerman selama berminggu-minggu tetapi perdana menteri negara bagian berselisih tentang tindakan apa yang tepat untuk dilakukan, karena adanya variasi dalam kasus regional Covid-19. Merkel mengatakan prioritas lain adalah agar sekolah tetap buka. 

Orang yang memberikan identitas palsu ke restoran akan didenda 50 euro (sekitar Rp 875 ribu), dan akan dilakukan pekerjaan untuk meningkatkan ventilasi di gedung-gedung selama musim dingin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement