Rabu 30 Sep 2020 14:54 WIB

Serahkan Bantuan Modal Kerja, Jokowi Minta UMKM Bertahan

Presiden akan menyerahkan bantuan modal kerja senilai Rp 2,4 juta kepada UMKM.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Foto: KEMENLU/ANTARA
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (23/9/2020). Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu bertahan menghadapi pandemi covid-19 ini. Untuk membantu para pelaku usaha kecil tersebut, Presiden pun menyerahkan bantuan modal kerja (BMK) senilai Rp 2,4 juta di halaman tengah Istana Merdeka, Rabu (30/9) sore ini.

“Kita tahu semuanya sekarang memang kondisinya yang tidak mudah, kondisinya semuanya berada pada posisi yang sulit baik itu yang pengusaha gede, pengusaha di tengah, pengusaha kecil, atau pengusaha mikro semua memang kondisinya sulit. Tidak ada yang tidak,” ujar Jokowi kepada para pelaku usaha kecil.

Baca Juga

Dengan bantuan modal kerja tersebut, Jokowi berharap para pelaku usaha kecil mampu bertahan menghadapi krisis saat ini. Jokowi mengatakan, krisis kesehatan dan ekonomi yang terjadi tak hanya melanda di Indonesia, namun juga di 215 negara lainnya di dunia.

“Dan kita juga wajib bersyukur kepada Allah karena ekonomi kita masih bergerak, pandemi juga terus kita tekan agar tidak naik,” tambahnya.

Situasi saat ini, kata dia, merupakan sebuah ujian baik bagi negara maupun bagi masyarakat. Ia pun menjanjikan keadaaan akan semakin membaik menyusul rencana vaksinasi yang ditargetkan akan dilakukan pada akhir tahun ini atau awal 2021 nanti.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus bekerja keras karena vaksinasi harus dilakukan terha999dap sekitar 170-180 juta orang. Kendati demikian, Jokowi meminta agar masyarakat turut bekerja sama dengan pemerintah menghadapi pandemi ini sehingga angka penularan dapat terus ditekan.

“Moga-moga insyallah nanti di akhir tahun atau awal tahun depan itu vaksinnya sudah bisa disuntikkan. Nah kalau vaksin sudah mulai disuntikan artinya situasi akan kembali menuju normal kembali. Tapi supaya bapak ibu tahu, yang disuntik itu kurang lebih 170 jta-180 juta, coba butuh berapa bulan?,” ujarnya.

Di akhir acara, Presiden berpesan agar masyarakat turut saling mengingatkan agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sehingga angka kasus tak semakin bertambah banyak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement