Rabu 30 Sep 2020 16:53 WIB

Terobosan, Jurnalis akan Pilih Penerima IBL Award Musim Ini

Ada 15 orang wartawan yang diminta memberikan penilaian kepada para nominator.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Logo IBL 2020
Foto: IBL
Logo IBL 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah terobosan baru kembali dilakukan manajemen IBL. Kali ini untuk pertama kalinya penilaian pemenang dalam penentuan peraih IBL Award musim ini ditentukan oleh perwakilan jurnalis peliput IBL musim kompetisi 2020.

Ada 15 orang wartawan yang diminta memberikan penilaian kepada para nominator penerima. Nominasi berdasarkan statistik yang dicapai masing-masing pemain selama kompetisi babak reguler.

Statistik menjadi penilaian awal. Namun pemilihan tidak hanya berdasar catatan statistik. Sikap di dalam dan di luar lapangan, serta peran pemain dalam tim juga menjadi acuan penilaian para wartawan pemilih.

"Terima kasih kepada rekan-rekan media yang setia meliput dan menulis tentang IBL sepanjang musim ini. Terima kasih pula mau meluangkan waktu untuk menilai nominator untuk menentukan peraih IBL Award 2020,” kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsjah, dilansir dari laman IBL Indonesia, Rabu (30/9).

Mekanisme penilaian adalah wartawan menentukan peringkat dari tiga atau empat nominator yang disusun oleh IBL berdasarkan statistik. Pemain peringkat pertama mendapatkan nilai 10, peringkat kedua memperoleh nilai 7, peringkat tiga diberi nilai 5, dan peringkat keempat memperoleh nilai 3.

Para wartawan pun menyambut gembira terobosan baru ini.

“Ini sebuah bentuk penghargaan untuk wartawan yang selalu meliput IBL. Terima kasih saya ucapkan pada IBL,” kata Fitriyanto, jurnalis senior Republika. “Jurnalis bisa melihat langsung sikap maupun etika pemain di lapangan, jadi memang tak semata berdasarkan statistik.”

Hal senada diungkap Andika, jurnalis dari Bolaskor. “Keterlibatan media dalam penentuan pemenang IBL Award menandakan transparansi dengan sistem yang tervalidasi. Bukan sekadar adu like di media sosial yang akan menguntungkan pemain dengan banyak penggemar,” kata Andika. “Salut untuk IBL dengan terobosan semacam ini.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement