REPUBLIKA.CO.ID, SUMBA -- Konferensi Cabang (Konfercab) ke- II Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Sumba Tengah, NTT digelar dengan salah satu rangkaian kegiatannya adalah Diskusi Publik dengan tema 'Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal'.
Anggota DPR RI Komisi IX Ratu Ngadu Bonu Wulla Talu dalam pemaparannya menyampaikan pengalamannya bergelut mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal di Sumba Barat Daya.
Menurut Ratu Wulla, berbagai program pemerintah baik pusat maupun daerah dapat didorong untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan ekonomi kreatif di Sumba khususnya di Sumba Tengah.
"Adanya pembangunan destinasi wisata super prioritas di Labuan Bajo Flores perlu disambut oleh pemda dan masyarakat Sumba sehingga antara Denpasar, Labuan Bajo Flores, dan Sumba dapat menjadi segitiga emas pariwisata. Saya berjanji di tahun depan akan mengupayakan satu BLK Komunitas yang bekerjasama dengan gereja di Kabupaten Sumba Tengah untuk pengembangan life skill masyarakat menyambut peluang pariwisata ini," klaim Ratu Wulla yang juga merupakan Ketua DPP GAMKI Bidang Pariwisata, dalam keterangannya, Rabu (30/9).
Kepala Divisi Pemasaran Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores, Raisa Lestari menjelaskan tentang rencana pengembangan Destinasi Wisata Labuan Bajo Flores dan apa saja peluang yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Sumba.
"Sumba memang tidak masuk dalam wilayah koordinatif Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo. Namun Sumba bisa menjadi salah satu bagian dari destinasi pariwisata karena daerah ini tidak sulit dijangkau, baik dari Labuan Bajo maupun Bali. Maka ini peluang yang bisa dikerjasamakan," ujar Raisa Lestari.
Selain itu, kata dia, banyak potensi pariwisata yang dapat dipromosikan di Sumba dengan join promotion pariwisata bersama BOP Labuan Bajo.
"Sumba memiliki keunikan wisata, seperti padang sabana, rumah adat, dan lainnya yang berbeda dengan Labuan Bajo. Maka ini sangat menguntungkan dan akan menarik wisatawan untuk datang ke Sumba," kata Raisa.
Herman Umbu Billy yang merupakan pelaku ekonomi kreatif menyampaikan pengalamannya mendirikan berbagai platform digital untuk mempromosikan Sumba.
"Salah satu yang kami kembangkan adalah Sumba TV. Everybody is a Broadcaster, yaitu dengan memvisualisasikan atau minimal menarasikan kembali kebudayaan juga produk industri kreatif di Sumba," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPP GAMKI Bidang Koperasi dan UMKM Samuel Farlindungan Silaen, memberikan motivasi kepada generasi muda di Sumba Tengah agar sejak dini mampu mengembangkan komunitas yang produktif untuk kemajuan diri sendiri maupun masyarakat.
"Kita berharap mulai saat ini GAMKI dan generasi muda di Sumba sudah mampu mendirikan komunitas yang bertujuan untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif bagi daerahnya," ujarnya.
Selain melakukan diskusi publik, GAMKI Kabupaten Sumba Tengah bersama beberapa komunitas dan lembaga lainnya juga mendeklarasikan berdirinya Komunitas Pemuda Sadar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang disaksikan para narasumber serta undangan dari unsur Gereja dan Pemerintah Daerah. Komunitas ini dipimpin oleh Ketua, Anggringko Umbu P Detang dan Sekretaris, Salmon P Kamodu.