Rabu 30 Sep 2020 17:36 WIB

Donald Trump Enggan Berkomitmen Terima Hasil Pilpres AS

Donald Trump khawatir penipuan surat suara dalam proses Pilpres AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
  Capres petahana Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.
Foto: AP/Patrick Semansky
Capres petahana Amerika Serikat ( AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden memulai debat pertama pemilihan umum AS yang digelar di Case Western Reserve University, Cleveland, AS, Rabu (30/9) WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengutarakan kekhawatirannya tentang penipuan surat suara dalam proses pemilihan presiden (pilpres) saat mengikuti debat perdana pilpres di Cleveland, Ohio, pada Selasa (29/9). Dia pun menolak berkomitmen menerima hasil pemilu.

Trump mengatakan dia tidak bisa menerima hasil pemilu berdasarkan jutaan surat suara yang dikirim. Terutama jika banyak dari surat suara itu diterima dan dihitung setelah hari pemilihan. "Ini akan menjadi penipuan yang belum pernah Anda lihat,” katanya, dikutip laman the Washington Post.

Baca Juga

Trump mengklaim bahwa surat suara dengan namanya ditemukan di sungai dan di tempat sampah. Dia tak menyebut nama sungai yang dimaksud. Namun, tempat sampah yang disinggung Trump merujuk pada penemuan sembilan surat suara di sebuah keranjang oleh seorang pejabat pemilu di Luzerne County, Pennsylvania. Tujuh surat suara di antaranya memilih Trump. Saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Namun, seorang pekerja kontrak di kantor pemilihan yang membuang surat suara telah dipecat. Tidak diketahui mengapa dia membuang surat suara tersebut. Saat debat, Trump pun mengutarakan tentang manipulasi surat suara di Philadelphia.  "Jika saya melihat puluhan ribu surat suara dimanipulasi, saya tidak bisa setuju dengan itu," katanya. Terkait hal ini, Trump tidak memberikan bukti apa pun.

Moderator debat Chris Wallace sempat bertanya kepada Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden apakah mereka berjanji mendorong ketenangan di antara para pendukungnya dan tidak membuat klaim kemenangan lebih dulu saat surat suara masih dihitung. Biden mengiyakan, sementara Trump dengan tegas menolak.

"Saya mendesak para pendukung saya untuk pergi ke tempat pemungutan suara dan menonton dengan sangat hati-hati," kata Trump, mengulangi klaim yang menyesatkan tentang pemungutan suara melalui surat.

Biden membuat pernyataan yang lebih tenang. “Jika saya menang, itu akan diterima, jika kalah itu akan diterima,” kata Biden. Dia mendorong para pemilih untuk memberikan surat suara melalui surat atau secara langsung. “Beri suara dengan cara apa pun yang terbaik untuk Anda,” katanya.

Biden pun merespons keraguan dan kekhawatiran Trump tentang proses pemungutan suara. "Dia (Trump) hanya takut untuk menghitung suara," ujarnya.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement