Rabu 30 Sep 2020 19:28 WIB

Minuman Manis Hingga Keripik Lebih Mudah Picu Kegemukan

Masyarakat sering lupa bahwa karbohidrat sederhana justru mudah picu kegemukan.

Masyarakat sering lupa bahwa karbohidrat sederhana justru mudah picu kegemukan (Foto: ilustrasi gemuk)
Foto: www.freepik.com
Masyarakat sering lupa bahwa karbohidrat sederhana justru mudah picu kegemukan (Foto: ilustrasi gemuk)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Diana Sunardi, mengatakan, masyarakat sering lupa terkait karbohidrat sederhana. Sebenarnya, karbohidrat sederhana lebih mudah memicu kegemukan dibandingkan mengonsumsi karbohidrat kompleks.

"Yang sering tidak terhitung itu misalnya minuman manis, kue-kue, keripik, kerupuk, ice cream, donat dan sebagainya," kata dia saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Rabu (30/9).

Baca Juga

Menurut Diana, masyarakat sering abai dan menganggap makanan yang mengandung karbohidrat kompleks lebih mudah memicu kegemukan. Contohnya, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, di antaranya umbi-umbian, gandum, roti, kentang dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat tanpa sadar sebenarnya lebih banyak mengonsumsi karbohidrat sederhana lalu lupa menghitung jumlah kadar karbohidrat yang masuk dalam tubuh. Sebagai contoh, kebiasaan sebagian orang Indonesia mengonsumsi kerupuk saat setiap makan. Padahal, kerupuk terbuat dari tepung yang mengandung karbohidrat.

Terkait sumber protein makanan, Dr Diana juga mengingatkan bahwa protein hewani dan nabati juga harus seimbang. Sebab, sebagian orang berpandangan bila telah mengonsumsi protein hewani abai dengan protein nabati. Hal tersebut, terutama banyak terjadi bagi orang yang suka olahraga di pusat kebugaran, dimana banyak mengonsumsi telur untuk melatih otot-ototnya sementara tidak mengonsumsi protein nabati.

"Padahal tidak hanya telur, tetapi kita juga butuh protein dari nabati, misalnya tempe, tahu dan kacang-kacangan," ujar dia.

Selain itu, ia juga menyampaikan pentingnya mengonsumsi lemak tidak jenuh bagi kesehatan, di antaranya alpukat, kacang-kacangan, ikan dan lain sebagainya. Sementara lemak jahat atau trans dan bisa membuat pembuluh darah mengeras harus dihindari. Contoh makanan yang mengandung lemak trans, yaitu coklat wafer, ice cream, burger, kentang goreng, pizza, ayam goreng dan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement