REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkadang doa seorang Muslim yang dipanjatkan kepada Allah tidak kunjung dikabulkan. Untuk itu seorang Muslim perlu melakukan instropeksi diri, kemungkinan ada sebab-sebab yang menghalangi doa untuk diwujudkan.
Dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Alquran dan As sunnah yang Shahih karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, disebutkan salah satu poin pertama penyebab penghalang terkabulnya doa, yakni makan dan minum dari yang haram, mengonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang haram.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu ia berkata, "Rasulullah bersabda, 'Wahai manusia, sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala; adalah Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin sebagaimana Allah memerintahkan kepada para Rasul.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih' (Al-Muminuun 51). Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu' (Al Baqarah 172) Kemudian Nabi menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata, 'Ya Rabb... ya Rabb..' sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?'" (Hadits riwayat Muslim).
Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Bahwa para Rasul dan ummatnya diperintah untuk makan makanan yang halal dan menjauhkan dari yang jelek dan haram, kemudian disebutkan di akhir hadits, tidak dikabulkannya doa seseorang disebabkan mengonsumsi barang haram, baik makanan, minuman, pakaian dan hasil usahanya. Oleh karena itu para sahabat dan orang-orang salih, mereka sangat berhati-hati, berusaha untuk selalu makan dari yang halal dan menjauhkan yang haram, (Jaami'ul Uluum wal Hikam).