Kamis 01 Oct 2020 11:43 WIB

Akademisi: PKI Sulit Kembali Bangkit

Akademisi menilai PKI sulit kembali bangkit seperti masa orde lama.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bayu Hermawan
Diorama penyiksaan Mayjend TNI S. Parman ketika meletusnya Gerakan 30 September (G30S) PKI di Monumen Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika
Diorama penyiksaan Mayjend TNI S. Parman ketika meletusnya Gerakan 30 September (G30S) PKI di Monumen Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Departemen Sejarah Universitas Indonesia, Abdurrahman menilai Partai Komunis Indonesia (PKI) sulit kembali bangkit di Tanah Air. Abdurrahman setuju dengan anggapan PKI akan muncul lagi.

Abdurrahman menyebut ajaran komunisme tak bisa menyesesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Sehingga komunisme sulit meraih lagi masa keemasannya.

Baca Juga

"Kalau bangkit secara ideologi sulit seperti PKI 1960-an. Karena secara jaringan sudah mati, komunisme tidak mampu mengikuti perkembangan jaman," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (1/9).

Meski begitu, Abdurrahman menilai komunisme tetap bisa eksis sebatas ilmu pengetahuan. Menurutnya, komunisme diizinkan dikaji dan diajarkan di lembaga pendidikan setingkat universitas.

"Kalau muncul sebagai kajian ilmiah mungkin saja. Kajian dan diskuai tentang sosial dan marxisme menarik," ujarnya.

Abdurrahman menyampaikan yang patut dikhawatirkan adalah dendam berkepanjangan dari keturunan PKI. Sebab mereka hidup dalam tekanan selama ini ditambah provokasi terus menerus.

"Yang kita takutkan adalah dendam yang muncul dari anak cucu PKI yang terprofokasi, ini akan membahayakan Indonesia sebagai suatu bangsa," ucap Abdurrahman. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُّؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ يُوَاۤدُّوْنَ مَنْ حَاۤدَّ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَلَوْ كَانُوْٓا اٰبَاۤءَهُمْ اَوْ اَبْنَاۤءَهُمْ اَوْ اِخْوَانَهُمْ اَوْ عَشِيْرَتَهُمْۗ اُولٰۤىِٕكَ كَتَبَ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الْاِيْمَانَ وَاَيَّدَهُمْ بِرُوْحٍ مِّنْهُ ۗوَيُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ اللّٰهِ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ࣖ
Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan Allah keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung.

(QS. Al-Mujadalah ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement