Kamis 01 Oct 2020 12:05 WIB

Isu Kebangkitan PKI, Moeldoko: Pasti Ada Maksud Tertentu

Moeldoko menuding isu kebangkitan PKI untuk kepentingan pribadi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Presiden Moeldoko secara khusus buka suara menanggapi isu kebangkitan PKI. Moeldoko menilai isu kebangkitan PKI sengaja digulirkan untuk kepentingan pribadi saja.

Menurut Moeldoko, kewaspadaan mengenai pengkhianatan PKI tahun 1965 memang perlu dibangun agar kejadian serupa tidak berulang. Hanya saja, ujarnya, kewaspadaan tersebut seharusnya dibangun tanpa menakutkan masyarakat. Alih-alih menakutkan, Moeldoko memilih membangun kewaspadaan dengan cara menenteramkan. 

Baca Juga

"Tinggal kita melihat kepentingannya. Kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menenteramkan maka tidak akan menimbulkan kecemasan. Tapi kalau kewaspadaan itu dibangun untuk menakutkan, pasti ada maksud-maksud tertentu," ujar Moeldoko di kantornya, Kamis (1/10). 

Meski tak mau menyebutkan nama, namun pernyataan Moeldoko ini memang menanggapi isu kebangkitan PKI yang digulirkan oleh Gatot Nurmantyo. Menurutnya sebagai sesama mantan prajurit, maka sudah seharusnya memiliki kepekaan intelijen, kewaspadaan, dan antisipasi. 

"Saya tidak ingin menyebut nama, tetapi kan tujuannya membangun kewaspadaan. Kewaspadaan kita bangun untuk menenteramkan keadaan. Bukan malah untuk menakutkan. Bedanya di situ," kata Moeldoko lagi. 

Sebelumnya dalam sebuah acara di televisi swasta, Gatot menyampaikan kekhawatirannya terhadap ancaman kebangkitan PKI gaya baru. Apalagi Indonesia sendiri mensinyalir paham komunisme masih ada di Indonesia. Ia pun tidak mempermasalahkan anggapan pihak lain bahwa isu PKI yang dia lontarkan hanya sebagai kendaraan karena mau maju dalam bursa capres 2024. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. At-Taubah ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement