Kamis 01 Oct 2020 14:01 WIB

Uni Eropa Sumbang Rp 183 Miliar untuk Palestina

Dana sumbangan Uni Eropa akan dipakai membayar gaji dan pensiun PNS Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Uni Eropa menyumbangkan dana sebesar 10,5 juta euro atau sekitar Rp 183 miliar (dengan kurs Rp 17.440 per euro) kepada Palestina. Dana itu akan digunakan untuk membayar gaji dan pensiun para pegawai negeri sipil di sana.

"Ini adalah kontribusi signifikan lainnya dari Uni Eropa untuk pembayaran gaji dan pensiun. Ini membuat total kontribusi kami untuk pengeluaran Otoritas Palestina saat ini pada tahun 2020 menjadi sekitar 80 juta euro," kata Perwakilan Uni Eropa Sven Kühn von Burgsdorff, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA.

Baca Juga

Menurut Uni Eropa, kontribusinya itu akan membantu Otoritas Palestina memenuhi sebagian dari komitmennya terhadap para pegawai negeri sipilnya. Saat ini, Palestina menghadapi krisis fiskal yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai akibat dari krisis ekonomi berkepanjangan di wilayah yang diduduki. Situasi itu diperburuk oleh pandemi Covid-19 dan ketegangan politik yang sedang berlangsung dengan Israel.

Menurut von Burgsdorff, Uni Eropa dan negara anggotanya telah bekerja untuk menciptakan ruang fiskal guna mendukung Otoritas Palestina. Tujuannya agar layanan publik yang vital, terutama di sektor sosial, tetap terjaga. Dia berpendapat ketegangan politik dengan Israel memang harus segera diatas. Sebab Palestina, seperti negara-negara lain di dunia, sedang berjuang melawan konsekuensi ekonomi dan sosial yang dahsyat dari pandemi Covid-19.

"Perjanjian bilateral yang ada antara Palestina dan Israel harus dihormati dan langkah-langkah sepihak dihindari. Pendapatan pajak Palestina yang dikumpulkan oleh Israel harus segera ditransfer dan diterima tanpa syarat apa pun sehingga Otoritas Palestina berada dalam posisi untuk melindungi rakyat Palestina dari Covid-19 dan mendukung mereka dalam perjuangan ekonomi sehari-hari mereka," kata von Burgsdorff.

Selama empat bulan berturut-turut, Palestina hanya dapat membayar separuh gaji untuk 140 ribu pegawai dan pensiunan. Salah satu penyebabnya adalah keengganan Israel mentransfer dana pajak yang dikumpulkannya atas nama Palestina. Jumlahnya, sekitar 200 juta dolar AS per bulan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement