Kamis 01 Oct 2020 13:59 WIB

Kadin dan Pemprov Babel Jadi Mtra Bangun Ekonomi Babel

Pada masa pandemi Covid-19, menjadi tantangan bagi Bangka Belitung, khususnya Kadin

 Rabu (30/9) Tomas Gusman resmi dikukuhkan sebagai ketua umum dan Firman Diah sebagai wakil ketua umum bidang organisasi dan keanggotaan daerah Kadin Babel.
Foto: Pemprov Bangka Belitung
Rabu (30/9) Tomas Gusman resmi dikukuhkan sebagai ketua umum dan Firman Diah sebagai wakil ketua umum bidang organisasi dan keanggotaan daerah Kadin Babel.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Setelah melalui proses musyarawah yang panjang dewan penasihat, dewan pertimbangan, dan dewan pengurus dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bangka Belitung (Babel) masa bakti 2020-2025 akhirnya dilantik. Malam tadi, Rabu (30/9) Tomas Gusman resmi dikukuhkan sebagai ketua umum dan Firman Diah sebagai wakil ketua umum bidang organisasi dan keanggotaan daerah.

Saat menghadiri pelantikan Kadin Provinsi Babel, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menyampaikan harapannya, agar di bawah kepemimpinan Tomas Gusman, Kadin dapat menjalankan amanah dan dapat memberikan manfaat kepada Bangka Belitung.

Pada masa pandemi Covid-19, ini menjadi tantangan bagi Bangka Belitung, khususnya Kadin. Untuk itu, Kadin meminta dukungan dari pemprov sebagai mitra dalam upaya membangun dunia perekonomian di Babel.

Gubernur Erzaldi menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Babel saat ini terkontraksi minus. Karena itu, Gubernur Erzaldi menyampaikan beberapa hal untuk pembangunan ekonomi Babel.

Yang pertama adalah transformasi ekonomi dari tambang menuju pariwisata yang memiliki "multiplier effect" dan tidak selalu bergantung dengan hasil tambang. Transformasi tersebut sudah mulai dilakukan oleh Gubernur Erzaldi.

Meskipun transformasi tambang menuju pariwisata dilakukan, bukan berarti akan meninggalkan tambang sepenuhnya, namun ini menjadi tantangan agar Babel bisa memajukan sektor tambang dengan baik dan benar yang dapat memberi manfaat kepada masyarakat secara luas. Sehingga, Gubernur Erzaldi juga mendorong untuk melakukan hilirisasi timah.

“Hilirisasi timah bukan lagi angan-angan, tetapi sudah harus dilakukan. Untuk nilai tambah timah, jangan lagi kita berpikir untuk ekspor balok timah. Negara lain untuk melakukan nilai tambah timahnya sudah tidak mengekspor balok timah,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (1/10).

Gubernur Erzaldi juga menyinggung pembangunan pelabuhan di babel. Menurutnya, sudah saatnya Babel memerlukan pelabuhan yang memiliki kapasitas besar. Pelabuhan yang tersedia saat ini hanya untuk kapal-kapal yang memiliki kemampuan tidak lebih dari 3.000 gros ton.

“Saat ini kapal sudah puluhan ribu gros ton, bahkan sudah ratusan ribu gros ton. Saat ini pemprov sudah mencanangkan dalam rencana induk pelabuhan, sehingga pelabuhan Pangkal Balam harus dipindahkan ke arah muara,” ungkapnya.

Pemindahan pelabuhan ini dalam pertimbangan mengingat apabila pelabuhan berada di dalam pulau, maka akan selalu terjadi sedimentasi. Tidak hanya pembangunan pelabuhan, pembangunan Jembatan Bangka-Sumatera juga disampaikan, karena dengan dibangunnya jembatan tersebut dapat meningkatkan ekonomi Babel.

“InsyaAllah mimpi ini akan terwujud, dan kita harus bisa melihat peluang. Susun strategi sebaik mungkin. Peluang ini bisa melibatkan Sumbagsel. Keberadaan tol trans Sumatera akan berimbas dengan memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement