Kamis 01 Oct 2020 16:06 WIB

Klaster Pesantren Kota Tasikmalaya Bertambah 53 Kasus Baru

Seluruh kasus itu berasal dari salah satu pesantren di Kota Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, saat diwawancara wartawan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, saat diwawancara wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengonfirmasi penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 53 kasus dalam sehari terakhir. Seluruh kasus itu berasal dari salah satu pesantren di Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, penambahan kasus itu merupakan hasil penelusuran di salah satu pesantren di Kota Tasikmalaya. Menurut dia, hingga saat ini sekira 80 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"Tadinya Pak Wagub (Uu Ruzhanul Ulum) mau kunjungi pesantrem itu. Tapi karena posisi sedang seperti ini kita rekomendasi untuk tidak mengunjungi pesantren. Pesantren juga harus disiplin karantina," kata dia, Kamis (1/10).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan hingga Kamis pagi, secara keseluruhan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya berjumlah 153 kasus. Hanya bertambah lima kasus dari hari sebelumnya.

Namun, Uus mengatakan, data itu belum ditambah dengan penemuan kasus yang baru diketahui pada Kamis pukul 14.00 WIB. Dengan begitu, data baru sebanyak 53 kasus belum masuk ke dalam data yang disebarkan. 

Ia menyebutkan, secara keselurahan total kasus terkonfirmasi di Kota Tasikmalaya hingga saat ini berjumlah 206 kasus. "Klaster pesantren adalah terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya," kata dia.

Menurut Uus, saat ini pasien positif dari pesantren itu masih menjalani isolasi mandiri di lingkungan pesantren. Dinas Kesehatan sedang memverifikasi ulang jumlah ruang isolasi yang tersedia agar bisa digunakan oleh para pasien positif. "Mereka saat ini masih isolasi mandiri karena belum dijemput. Kita masih verifikasi ruangan yang tersedia. Takut ada yang tumpang tindih," kata dia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement