REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK -- Dua pasangan calon peserta pemilihan kepala daerah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mendeklarasikan pemilu damai diKPU Trenggalek, Kamis (1/10).
Acara yang dihadiri Pjs Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto berserta seluruh unsur forkopimda, Bawaslu dan para ketua parpol itu dijadikan simbol bersama menjaga wilayah tetap kondusif saat perhelatan pilkada, agar tidak berkembang liar menjadi potensi konflik antarkelompok pendukung.
"Mari bersama-sama menjaga suhu politik di Kabupaten Trenggalek, agar penyelenggaraannya berjalan lancar tanpa gangguan keamanan (kamtibmas)," kata Ketua KPU Trenggalek Gembong Derita Hadi. Prosesi deklarasi damai itu berlangsung singkat, dan tanpa melibatkan banyak massa pendukung karena pertimbangan pandemi Covid-19.
Menggunakan tempat di aula KPU Trenggalek yang tidak terlalu besar, undangan dibatasi hanya melibatkan masing-masing pasangan calon, perwakilan Bawaslu, unsur parpol pengusung, serta jajaran forkopimda termasuk Pjs Bupati Trenggalek.
Selain membacakan ikrar bersama, para kandidat juga membubuhkan tanda tangan di atas banner maupun kertas berisi pakta integritas untuk saling menjaga keamanan bersama di wilayah Trenggalek. "Kita ingin pemilihan bupati dan wakil bupati di Trenggalek ini bisa berlangsung aman, tentram dan damai," kata Pjs Bupati Trenggalek Benny Sampirwanto.
Dua pasangan calon peserta Pilkada Kabupaten Trenggalek adalah petahana Mochamad Nur Arifin-Syah Muhammad Natanegara dan Alfan Riyanto-Zaenal Fanani. Petahana Nur Arifin yang berpasangan dengan Syah Natanegara diusung koalisi tujuh partai politik, yakni PDIP, Golkar, PPP, Gerindra, Demokrat, Hanura dan PAN.
Sementara pasangan penantang yang berlatar birokrat dan politisi, Alfan Riyanto-Zaenal Fanani diusung oleh koalisi PKB dan PKS dengan jumlah total keterwakilan di parlemen sebanyak 17 kursi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika