Jumat 02 Oct 2020 06:15 WIB

'7 Negara Muslim & Arab akan Normalisasi dengan Israel'

Penasihat Trump menyebut pemimpin Arab dan Muslim kecewa dengan Palestina.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
'7 Negara Muslim & Arab akan Normalisasi dengan Israel'. Bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel di Kota Hebron Tepi Barat, 18 September 2020. Banyak yang menentang perjanjian antara UEA, Bahrain dan Israel, karena mereka menganggap itu melanggar konsensus antara negara-negara Arab untuk tidak meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel. sebelum berdirinya negara Palestina.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
'7 Negara Muslim & Arab akan Normalisasi dengan Israel'. Bentrokan antara pengunjuk rasa Palestina dan pasukan keamanan Israel di Kota Hebron Tepi Barat, 18 September 2020. Banyak yang menentang perjanjian antara UEA, Bahrain dan Israel, karena mereka menganggap itu melanggar konsensus antara negara-negara Arab untuk tidak meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel. sebelum berdirinya negara Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait negosiasi Timur Tengah Avi Berkowitz memperkirakan akan ada lebih banyak negara Muslim atau Arab yang akan mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) dalam melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Berkowitz mengatakan, setidaknya tujuh negara Arab atau Muslim kemungkinan akan mengikuti UEA dan Bahrain dengan menandatangani perjanjian menormalkan hubungan dengan Israel.

Para pemimpin politik dan bisnis Arab serta Muslim telah kecewa dengan penolakan kepemimpinan Palestina untuk bahkan membahas rencana 'Damai untuk Kesejahteraan' guna menyelesaikan konflik Palestina-Israel. Rencana damai tersebut diusulkan oleh pemerintahan Trump tahun lalu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkannya sebagai 'kesepakatan abad ini'.

Baca Juga

Selama wawancara eksklusif dengan Arab News pada Selasa lalu, Berkowitz menekankan pintu tetap terbuka untuk Palestina jika mereka setuju bernegosiasi. Tetapi, Trump akan mencari alternatif jika mereka menolak terlibat.

Dia menambahkan, penolakan oleh beberapa pemimpin Palestina untuk bernegosiasi tidak akan lagi mencegah negara Arab dan Muslim lainnya mengejar perdamaian dengan Israel, atau menghalangi AS untuk berbicara dengan pemimpin dan kelompok masyarakat Palestina lainnya. "Kita bisa tidak setuju tentang perinciannya. Kita bisa duduk di satu meja dan bernegosiasi. Tetapi jika Anda tidak ingin benar-benar meninjau rencana tersebut dan memikirkannya secara mendalam serta menjelaskan mengapa menurut Anda hal itu tidak dapat diterima, maka kita tidak benar-benar berbicara," kata Berkowitz selama wawancara, yang disiarkan di stasiun radio Detroit WNZK pada Rabu pagi, dilansir di Arab News, Kamis (1/10).