Jumat 02 Oct 2020 11:13 WIB

Pejabat Rusia Tuduh Navalny Bersekongkol dengan CIA

Navalny membantah semua tuduhan Peskov yang tanpa bukti.

Rep: Dwina Agustin/Lintar/ Red: Teguh Firmansyah
Alexei Navalny
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko
Alexei Navalny

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin menuduh politisi oposisi, Alexei Navalny, bekerja dengan Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA). Klaim ini muncul setelah Navalny mengatakan dia yakin Presiden Vladimir Putin berada di balik dugaan keracunan yang membuatnya koma di Jerman.

Tuduhan dari juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjadi pertama kalinya pihak berwenang Rusia secara langsung menuduh Navalny bekerja dengan badan intelijen asing. Ini meningkatkan ancaman jika dia memenuhi janjinya untuk kembali ke Rusia.

Baca Juga

"Bukan pasien yang bekerja dengan intelijen Barat, melainkan intelijen Barat yang bekerja dengannya. Itu akan lebih akurat. Ada informasi seperti itu," ujar Peskov.

Navalny menanggapi dengan mengatakan akan menuntut Peskov atas tuduhan tersebut. Dia menantangnya untuk memberikan bukti mendukung yang menunjukan kalau dia bekerja kepada CIA. Sedangkan ajudan Navalny, Lyubov Sobol, menyebut tuduhan Kremlin omong kosong.

Sebagai tanggapan, Navalny menulis di situs webnya kalau dia menggugat Peskov. "Dan kedua, saya menuntut publikasi bukti dan fakta, menunjukkan 'pekerjaan dengan spesialis CIA' saya. Tayangkan di televisi pada jam tayang utama. Anda memiliki izin saya," katanya,

Pria berusia 44 ini muncul dalam beberapa minggu terakhir setelah koma akibat jatuh sakit selama penerbangan di Siberia. Dia  diterbangkan ke Berlin untuk perawatan dan dinyatakan oleh dokter Jerman kalau dia diracuni dengan novichok, agen saraf yang biasa digunakan Rusia.

"Saya yakin Putin berada di balik kejahatan itu dan saya tidak memiliki versi lain tentang apa yang terjadi," kata Navalny kepada majalah Der Spiegel Jerman dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Kamis (1/10).

Navalny telah mengunggah di media sosial tentang kesembuhannya, tetapi wawancara dengan Der Spiegel adalah yang pertama kali sejak sadar dari koma. Dia memberi tahu akan kembali ke Rusia.

"Tugas saya sekarang adalah tetap tidak takut. Dan saya tidak takut! Jika tangan saya gemetar, itu karena racun, bukan karena ketakutan. Saya tidak akan memberi Putin hadiah untuk tidak kembali," kata Navalny.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement