Jumat 02 Oct 2020 16:39 WIB

KAI Bangun Selasar Penghubung Malioboro-Stasiun Yogyakarta

Selasar Malioboro diharapkan jadi salah satu ikon Kota Yogya dan destinasi wisata.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolandha
PT KAI (Persero) terus lakukan pengembangan Stasiun Yogyakarta. Kali ini, akan dilakukan lewat pembangunan Selasar Malioboro untuk menambah pelayanan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat yang berwisata ke Malioboro.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
PT KAI (Persero) terus lakukan pengembangan Stasiun Yogyakarta. Kali ini, akan dilakukan lewat pembangunan Selasar Malioboro untuk menambah pelayanan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat yang berwisata ke Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI (Persero) terus lakukan pengembangan Stasiun Yogyakarta. Kali ini, akan dilakukan lewat pembangunan Selasar Malioboro untuk menambah pelayanan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat yang berwisata ke Malioboro.

Dirut KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, rencana pembangunan dihadirkan dalam rangka memperingati HUT 75 KA yang jatuh pada 28 September lalu. Pencanangan sendiri sudah dilakukan di Hall Stasiun Yogyakarta pada 1 Oktober 2020.

"Selasar Malioboro diharapkan jadi salah satu ikon Kota Yogya dan destinasi wisata baru serta jadi representasi sambutan selamat datang dari Yogyakarta bagi pelanggan Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu," kata Didiek, Jumat (2/10).

Ia menilai, pembangunan Selasar Malioboro ini akan membangun dan meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat. Lalu, menarik lebih banyak wisatawan, serta diharapkan bisa menambah kenyamanan pelanggar saat ada di Stasiun Yogyakarta.

Selasar Malioboro sendiri merupakan area seluas 1.700 meter persegi Nantinya, lahan memanjang penghubung Stasiun Yogyakarta dan Malioboro itu akan diisi 18 retail komersial, 30 UMKM, pedestrian dan pertunjukkan seni budaya lokal.

Pekerjaan ditarget selesai pada Desember 2020. Didiek menekankan, KAI terus berkomitmen memberi pelayanan terbaik mengingat DIY merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Didiek menekankan, pengembangan Stasiun Yogyakarta ini merupakan salah satu langkah KAI wujudkan visi perusahaan. Menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia lewat integrasi Stasiun Yogyakarta dan Malioboro.

"Ke depan, stasiun-stasiun lain juga akan KAI kembangkan dengan konsep serupa agar minat masyarakat menggunakan transportasi umum kereta api dapat lebih meningkat karena kemudahan akses menuju destinasi wisata," ujar Didiek.

Melelui pembangunan Selasar Malioboro, masyarakat diharap akan semakin mudah dan nyaman dalam menjangkau Malioboro. Selain mendukung peningkatan jumlah wisatawan, Didiek berharap konsep ini mendukung penataan kawasan sekitar.

KAI, lanjut Didiek, berkomitmen memajukan dan memodernisasi perkeretaapian Indonesia melalui pengembangan Stasiun Yogyakarta. Dengan semakin tingginya mobilitas masyarakat, diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

"Melalui pembangunan Selasar Malioboro ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi KAI dan masyarakat Yogyakarta, serta akan berkontribusi terhadap meningkatnya kualitas perekonomian masyarakat Yogyakarta," kata Didiek.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement