Jumat 02 Oct 2020 17:22 WIB

Kembangkan Kopi Nasional, Dekopi Kolaborasi Bersama Kementan

Dekopi akan mendirikan house of Coffe Indonesia untuk pusat informasi ekspor kopi

Pekerja menunjukkan proses fermentasi kopi wine di Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dekopi berkolaborasi dengan Kementan akan mengembangkan kopi nasional,
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Pekerja menunjukkan proses fermentasi kopi wine di Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dekopi berkolaborasi dengan Kementan akan mengembangkan kopi nasional,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) berencana akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memajukan kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi Indonesia.

Rencana kerjasama tersebut diutarakan oleh Ketua Dekopi Anton Apriyantono saat bersilahturami dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di kantor Kementan RI, Jakarta Selatan pada Jumat (2/10).

“Kedepan kita akan mendirikan house of coffe Indonesia dimana akan menjadi pusat informasi bagi mereka yang mau melakukan ekspor kopi, mulai dari jenisnya hingga ketersedian sudah diatur,” ujar Anton.

Mantan Menteri Pertanian periode 2004-2009 itu juga berharap Dekopi dapat bekerjasama secara erat dengan Kementan mulai dari perencanaan program sampai realisasi program. Kerjasama tersebut, kata Anton dapat meringankan tugas pemerintah.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kopi Indonesia, khususnya untuk jenis arabika sangat diminati di pasar internasional. Menurutnya, kopi Indonesia memiliki cita rasa yang khas.

“Hal ini menjadi point plus yang baik bagi citra kopi Indonesia di pasar internasional yang perlu kita jaga dan promosikan yang lebih intensif," kata SYL yang juga penikmat kopi.

Volume ekspor kopi pada periode Januari-Mei 2020, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 127 ribu ton, mengalami peningkatan sebesar 31,05 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 96,57 ribu ton. Pada tahun 2024, nilai ekspor kopi ditargetkan mencapai 2,6 miliar dolar AS.

Menanggapi hal tersebut, Anton siap bekerja sama untuk meningkatkan kinerja dan performa kopi nasional. “Tentu kita ingin ada satu kerjasama yang erat dan dapat menjadi hal yang menguntungkan bagi masyarakat terutama petani kopi di daerah-daerah,” kata Anton.

“Respon Mentan Syahrul sangat mendukung sekali rencana tersebu dan nanti detail-detail perencana akan kita bicarakan dengan Dirjen Perkebunan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Anton menjelaskan bahwa keberadaan Dekopi merupakan amanah dari Undang-Undang yang ada sehingga dapat menjadi mitra strategis bagi pemerintah. Dalam hal ini, terkait perkebunan komoditi kopi makan yang paling dekat adalah Kementan.

“Insya Allah ini sedang dalam persiapan terus dan mudah-mudahan tahun ini sudah bisa kita mulai dan saya optimistis ini dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan kopi lokal kita,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement