Sabtu 03 Oct 2020 01:33 WIB

WHO Soroti 59,4 Persen Kasus Covid di RI Ada di Pulau Jawa

Pada 21-27 September 2020 adalah periode dengan jumlah terbanyak kasus Covid di RI.

Rep: Haura Hafizhah, Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Suasana lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon di Jakarta, Jumat (2/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi.
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Suasana lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon di Jakarta, Jumat (2/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin hari kasus Covid-19 di Indonesia mengkhawatirkan karena jumlah kasus yang terus meningkat. Dalam waktu mendekati tujuh bulan pandemi terjadi, kasus Covid-19 mendekati angka 300 ribu kasus.

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) pada 30 September 2020, 4.284 kasus Covid-19 baru dan 287.008 terkonfirmasi kumulatif dilaporkan secara nasional. Republika mengutip laporan WHO, dijelaskan pada 21 sampai 27 September 2020 adalah jumlah mingguan tertinggi sejak awal pandemi dengan 30.537 kasus baru.

Baca Juga

Pada periode 21-27 September, terjadi penambahan rata-rata 4.362 kasus baru per hari. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 3.756 per hari selama tujuh hari sebelumnya.

WHO mengingatkan, jumlah kasus yang dilaporkan setiap hari bukanlah jumlah orang yang tertular Covid-19 pada hari itu. Pelaporan hasil yang dikonfirmasi laboratorium mungkin memerlukan waktu hingga satu pekan sejak waktu pengujian. Oleh karena itu, butuh dasar epidemiologi untuk analisis lebih lanjut.

Menurut WHO, per 30 September terdapat 59,4 persen kasus yang dikonfirmasi berada di pulau Jawa yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat adalah empat provinsi teratas dalam hal jumlah kasus yang dikonfirmasi. Sedangkan, Sulawesi Selatan adalah satu-satunya provinsi di luar Jawa yang termasuk dalam lima provinsi teratas dalam hal jumlah kasus terkonfirmasi.

Kendati sudah tujuh bulan berlangsung, tren penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat, bahkan belum menunjukkan adanya penurunan. Lantas kapan Indonesia mencatatkan puncak kasus Covid-19? Sampai kapan gelombang pertama ini berlangsung?

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui tren kasus Covid-19 masih tinggi saat ini. Hal itu, menurutnya, menandakan penularan yang masih tinggi di tengah masyarakat. Soal kapan puncak kasus terjadi dan kapan trennya menurun, Wiku mengembalikannya kepada pola aktivitas masyarakat.

Menurutnya, bila masyarakat mampu menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, niscaya tren penambahan kasus Covid-19 akan turun. Sebaliknya, jika masyarakat masih abai mematuhi protokol kesehatan, maka tak menutup kemungkinan gelombang pertama pandemi di Indonesia belum akan berakhir dalam waktu dekat.

"Kalau kita ditanya kapan angka akan tertinggi dan kemudian turun, semua tergantung pada kita sendiri. Angka ini akan turun pada saat perilaku di masyarkat semua kompak menjalankan protokol kesehatan, bergotong royong, angka ini akan turun. Apabila kita lengah lagi, angka ini akan naik lagi," kata Wiku dalam keterangan pers di kantor presiden, Kamis (1/10).

photo
Mini Lockdown - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement