Sabtu 03 Oct 2020 03:01 WIB

Mendikbud: Batik Bukan Hanya Sekadar Kain Bermotif

Mendikbud menyebut dalam batik terkandung filosofis kehidupan rakyat

Mendikbud Nadiem Makarim.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Mendikbud Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan batik bukan sekadar kain bermotif dan bukan hanya hasil karya ketekunan.

"Di dalamnya terkandung filosofis kehidupan rakyat Indonesia, mulai dari lahir hingga kembali ke hadirat Tuhan. Mulai dari pengaruh alam hingga pengaruh zaman," ujar Nadiem dalam acara pembentang kain batik sepanjang 74 meter di halaman Museum Nasional, Jakarta, Jumat (2/10).

Nadiem menjelaskan batik diturunkan dari satu generasi ke generasi melalui pemaknaan simbol, warna dan corak kehidupan. Warisan itu menuangkan spiritualitas dan kreativitas masyarakat Indonesia yang tidak lekang oleh zaman," ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menjaga warisan budaya bangsa itu. Pada 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan non benda.

"Keberhasilan 11 tahun yang lalu merupakan upaya bersama dalam pelestarian dan diplomasi budaya. Ini berhasil dan UNSECO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya. Ini adalah suatu yang luar biasa, warisan milik bersama adalah katalis kemanusiaan," kat dia.

Kemanusiaan selalu menjadi hal yang utama dalam pembangunan. Nadiem menambahkan bahwa pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan dengan pendekatan pemajuan budaya yang sifatnya tidak hanya melestarikan budaya tradisi, tetap juga menghidupkan antar budaya dan memperkaya keragaman.

"Tujuan kita jelas, pemajuan kebudayaan menyejahterakan, mencerdaskan, dan mendamaikan," kata dia lagi. Ketua Dewan Pembinan Yayasan Tjantik Batik Nusantara (TBN), Pheo Hutabarat, mengatakan kain batik tersebut diberi nama Batik Garuda Nusantara.

Pemberian nama tersebut dilakukan olehJoko Widodo dan di kain tersebut juga terdapat tanda tangan Presiden. Pembuatan kain batik tersebut melibatkan sejumlah perajin batik di sejumlah sentra batik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement