Sabtu 03 Oct 2020 06:00 WIB

Mike Tyson Anggap Hukuman Penjara Sebagai Liburan

Mike Tyson dipenjara selama tiga tahun pada 1992-1995.

Mike Tyson berbincang dengan Susi Pudjiastuti di Life Lessons from the Champ.
Foto: AP
Mike Tyson berbincang dengan Susi Pudjiastuti di Life Lessons from the Champ.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan juara dunia kelas berat Mike Tyson pernah menghabiskan masa hidupnya selama tiga tahun di penjara. Meski begitu, dia menganggap bahwa dipenjara merupakan sebuah liburan alih-alih sebagai hukuman.

Hal tersebut diungkapkan Tyson dalam acara bertajuk “Life Lessons from the Champ” bersama Susi Pudjiastuti, Jumat (2/10) malam. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI itu bertanya soal bagaimana rasanya menghabiskan waktu di dalam sel tahanan.

Baca Juga

“Saya merasa sedang berlibur selama tiga tahun. Itu adalah sebuah berkah bagi saya. Hal-hal baik terjadi kepada saya selama itu,” ungkap Tyson.

“Saya tidak pernah merasa sedang dipenjara. Secara psikologis, saya merasa bebas,” tambah dia.

Selama di penjara, Tyson mengaku belajar banyak hal, termasuk mengenal lebih dirinya sendiri maupun masyarakat di sekitarnya. Dia melihat banyak orang-orang di dalam penjara yang merasa dirinya lebih buruk dan inferior daripada yang lain.

Dari situ, Tyson pun belajar soal bagaimana seharusnya ia memperlakukan orang lain. Tyson menjadi petinju kelas berat terbaik di eranya yang memegang sabuk juara WBA, WBC, dan IBF secara bersamaan.

Pria berjulukan Si Leher Beton itu mencatatkan rekor 50 kali menang, dengan 44 di antaranya TKO, serta lima kali kalah. Sejak saat itu, kariernya terus melambung. Namun itu hanya bertahan sekejap lantaran dia harus berurusan dengan kasus hukum.

Tyson divonis bersalah atas kasus pemerkosaan dan dikenai hukuman penjara selama tiga tahun pada 1992-1995. Meski demikian, Tyson menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu bukanlah sebuah kesalahan, melainkan sebagai proses belajar dalam hidup.

“Saya tidak pernah membuat kesalahan dalam hidup. Semua yang saya lakukan adalah sebuah pembelajaran. Saya tidak menganggapnya sebagai kesalahan,” katanya.

“Saya hanya menjalani hidup dan belajar.”

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement