Sabtu 03 Oct 2020 11:44 WIB

Rute Wisata Sepeda Yogya Bisa Diakses Melalui Aplikasi JSS

Aplikasi ini agar wisatawan tidak kesulitan menikmati rute wisata sepeda di Yogya.

[Ilustrasi] Warga bersepeda di Malioboro, Yogyakarta. Rute sepeda di Yogyakarta bisa diakses melalui Jogja Smart Service (JSS).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
[Ilustrasi] Warga bersepeda di Malioboro, Yogyakarta. Rute sepeda di Yogyakarta bisa diakses melalui Jogja Smart Service (JSS).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wisatawan yang hendak menikmati rute wisata sepeda di Kota Yogykarta dapat dengan mudah mengaskes rute yang ingin dilalui melalui aplikasi Jogja Smart Service/JSS di menu Gowes Kota Yogyakarta. “Supaya wisatawan, khususnya wisatawan dari luar Kota Yogyakarta tidak kesulitan menikmati rute wisata sepeda tersebut, maka cukup mengaksesnya melalui Jogja Smart Service (JSS),” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu (3/9).

Dalam aplikasi tersebut, sudah langsung ditunjukkan lima rute sepeda yang masing-masing memiliki tema tersendiri sekaligus jalur dan jarak tempuh yang akan dilalui. Terdapat lima rute wisata sepeda yang disiapkan yaitu rute pertama bertema Romansa Kota Lawas dengan jarak tempuh sekitar 12 kilometer. 

Baca Juga

Rute tersebut diawali dari depan kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta di Kotabaru menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sajiono, Jalan Juandi, Jalan Ipda Tut Harsono, Jalan Kusumanegara menuju kawasan Kotagede dan berakhir di Bendung Lepen Giwangan.

Di sepanjang jalur tersebut, wisatawan dapat menikmati suasana warisanKotabaru yang dipenuhi dengan bangunan bergaya Indis, Masjid Perak Kotagede, menikmati kuliner di Lapangan Karang, Masjid Besar Mataram, Taman Gajah Wong dan menikmati kesegaran alam di Bendung Lepen.

Rute dua yang disiapkan bertema Tilik Jeron Beteng sepanjang 8,8 kilometer yang diawali dari Pasar Pakuncen, Kampung Ketanggungan, Sindurejan, Suryodiningratan, Magangan dan berakhir di Plaza Pasar Ngasem. Di sepanjang rute tersebut, wisatawan dapat menyusuri situs Keraton Yogyakarta dan mengulik potensi di sekitar Keraton, Taman Sari, Alun-Alun Yogyakarta sertamenyusuri Sungai Winongo sisi selatan serta menikmati Bendung Tanjung.

“Kawasan ini menawarkan suasana zaman dulu di Yogyakarta dengan sensasi yang berbeda,” katanya.

Sedangkan rute tiga bertema Jajah Kampung Susur Sungai sepanjang 6,7 kilometer, yaitu menikmati suasana di seputar Sungai Winongo dan Sungai Code sembari menikmati potensi seni dan budaya seperti Jathilan, menikmati kampung sayur, kerajinan, dan kuliner. “Jika menjelajah pada hari Minggu, maka wisatawan juga dapat menikmati Pasar Minggon Code yang menjajakan kuliner dari warga sekitar,” katanya.

Rute keempat bertema hampir sama yaitu Jajah Kampung yang menawarkan wisata di seputar kawasan warisan dengan bangunan-bangun kuno seperti di Museum Wiratama, bengkel kereta api Balai Yasa, hingga makan Wijaya Brata. Rute ini menempuh jarak 6,5 km. “Rute ini melewati kampung wisata yang menjadi sentra batik jumputan, wayang karakter hingga cosplay yang sudah dijual hingga mancanegara,” katanya.

Sedangkan rute terakhir berada di sekitar Taman Pintar Yogyakarta sepanjang 6,5 km. Wisatawan akan diajak bersepeda dari Taman Pintar menuju ke arah selatan dan berakhir di Giwangan yang nantinya akan menjadi lokasi Taman Pintar 2.

Rute ini melewati kampung yang selama ini dikenal sebagai kampung turis yaitu Kampung Prawirotaman serta di Kampung Keparakan yang selama ini menjadi sentra kerajinan sandal kulit, kaos, tas, hingga batik dan lurik serta kuliner sepanjang Sungai Code. “Wisata sepeda di Yogyakarta berkeliling kampung ini adalah wisata yang santai. Wisatawan akan menikmati keramahan masyarakat dan potensi-potensi di perkampungan,” katanya.

Melalui wisata sepeda tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya untuk menumbuhkan sektor perekonomian masyarakat secara langsung yang terdampak pandemi COVID-19. “Tentu saja, semuanya harus dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan atau pakai hand sanitizer,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement