Ahad 04 Oct 2020 00:25 WIB

Infografis Parosmia dan Phantosmia Usik Penyintas Covid-19

Penyintas Covid-19 ada yang terusik oleh gangguan penciuman.

Foto: Republika
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, Penyintas Covid-19 ada yang masih mengalami gangguan pada indra penciumannya. Hidung mereka kena parosmia dan phantosmia. Apa bedanya?

 

Baca Juga

* Parosmia dan phantosmia terkait erat dengan anosmia, yakni ketidakmampuan hidung mengendus bau-bauan.

 

* Anosmia menjadi bagian dari gejala khas Covid-19.

 

* Parosmia adalah kondisi ketika hidung salah mengenali suatu aroma sebagai bau yang tak sedap. Meski tidak berdampak bagi kesehatan, kondisi tersebut dapat sangat menganggu. 

 

Bisa dibayangkan, jika aroma dari makanan favorit Anda tiba-tiba jadi berbau seperti sampah. Tentunya, ini akan memengaruhi nafsu makan.

 

* Phantosmia membuat hidung mencium bau yang sebenarnya tak ada.

 

* Parosmia dan phantosmia terkait Covid-19 masih cukup jarang terjadi.

 

* Orang cenderung pulih dari parosmia dan phantosmia sekitar sebulan berkat kemampuan saraf penciuman yang rusak memperbaiki dirinya sendiri.

 

Sumber: Republika.co.id Pengolah: Puti Almas, Reiny Dwinanda

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement