Sabtu 03 Oct 2020 17:31 WIB

Politikus PAN: Tak Ada Lagi Slogan 'PAN adalah Amien Rais'

Amien Rais telah mendirikan Partai Ummat.

Tangkapan layar video mantan Ketua MPR Amien Rais yang mengumumkan nama partai barunya, yakni Partai Ummat, Kamis (1/10).
Foto: Tangkapan layar
Tangkapan layar video mantan Ketua MPR Amien Rais yang mengumumkan nama partai barunya, yakni Partai Ummat, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Amanat Nasinal (PAN) Guspardi Gaus slogan "Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais" sudah berlalu sejak pendiri partai berlambang matahari putih itu mendirikan partai baru. Menurut Guspardi, slogan itu kini tidak berlaku lagi.

"Sekarang ini tentu slogan itu sudah berlalu dan tidak ada lagi. Amien adalah PAN dan PAN adalah Amien itu sudah tidak berlaku lagi, sejak tokoh reformasi itu mendirikan Partai Ummat," kata Guspardi Gaus dalam keterangannya, Sabtu (3/10).

Baca Juga

Guspardi Gaus angkat bicara mengenai pemberitaan deklarasi Partai Ummat oleh Amien Rais yang pernah menjabat sebagai ketua MPR. Sebagai kader partai dirinya menilai mendirikan partai adalah hak politik setiap anak bangsa yang dijamin oleh konstitusi.

Namun, pendirian partai baru ini bagi Amien Rais tentu akan berimplikasi kepada figur beliau sendiri sebagai tokoh reformasi yang menggagas dan mendirikan PAN (Partai Amanat Nasional).

"Dengan mendirikan partai baru, tentunya pak Amien dengan sendirinya meninggalkan tujuan awal beliau saat mendirikan partai berlambang matahari putih yang dideklarasikan pada tanggal 23 Agustus 1998," kata dia.

Tujuan awal itu yakni membawa PAN sebagai pelopor reformasi dan barisan terdepan penjaga kedaulatan bangsa tentu belum tuntas sampai ke titik puncak.

"Sekarang malah mendirikan partai baru. Apalagi eksistensi dan figur pak Amien itu sangat melekat dengan PAN sehingga ada slogan 'Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais'," kata dia.

Sungguhpun begitu, PAN sendiri tidak akan terganggu atas terbentuknya Partai Ummat karena memiliki basis suara yang berbeda. Dalam analisis Guspardi, Partai Ummat bentukan Amien lebih menyasar pemilih berbasis agamis, sementara PAN jelas menyasar pemilih dari kalangan nasionalis.

"Antara partai Amien Rais dan PAN itu berbeda. Kami dari PAN, segmennya berbeda dengan konstituen Partai Ummat, intinya, PAN siap berlomba berfastabiqul khairat/mencari kebaikan," kata tokoh Muhammdiyah Sumbar itu.

Secara pribadi, Guspardi menghargai sikap Amien yang mendirikan partai baru setelah keluar dari PAN. Setiap Warga Negara Indonesia berhak berserikat karena dijamin oleh undang-undang.

"Siapa pun bisa mendirikan partai, itu adalah hak politik dan bagian dari demokrasi. Kami menghargai Pak Amien mendirikan partai dan mengucapkan selamat atas berdirinya Partai Ummat ini," ujar anggota Komisi II DPR RI tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement