REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Indonesia berpartisipasi aktif dalam program Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) untuk penanganan masalah limbah plastik. Hal itu dikatakan Dubes / Watap RI Wina Darmansjah Djumala saat bertemu dengan Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi di Markas Besar Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), VAustria, Jumat (2/10) sore waktu setempat.
Dubes Djumala bersama Dirjen IAEA membahas capaian kerjasama Indonesia dan IAEA dalam pemanfaatan teknologi nuklir untuk maksud damai. Selain itu, keduanya membahas potensi pengembangan kerja sama untuk menjawab tantangan pembangunan nasional dan global.
Salah satu topik spesifik yang dibahas dalam pertemuan ini adalah komitmen Pemerintah Indonesia berpartisipasi aktif dalam program IAEA untuk penanganan masalah limbah plastik.
Direktur Jenderal Grossi mengusung program Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastic) yang memfasilitasi pemanfaatan teknologi nuklir untuk pengelolaan dan daur ulang limbah plastik.
Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu pilot country karena dinilai telah memiliki kapasitas dalam penguasaan teknologi radiasi serta sumber daya manusia yang andal. Program ini ditargetkan dimulai 2021 serta akan melibatkan pemangku kepentingan bidang pengelolaan dan daur ulang limbah plastik.
Integrasi program NUTEC Plastic dalam program nasional penanggulangan limbah plastik akan memberikan nilai tambah dalam penyediaan teknologi inovatif bagi sektor industri pengolahan plastik. Selain itu juga membantu pencapaian target pengurangan limbah plastik domestik pada skala nasional dan regional.
Dirjen IAEA menyatakan apresiasi IAEA kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya mensukseskan implementasi program NUTEC Plastic. Diharapkan, proyek ini dapat berjalan dengan baik dan dikembangkan di negara maupun Kawasan lainnya kedepannya.
“Pemanfaatan teknologi nuklir untuk tujuan damai, diantaranya melalui program NUTEC Plastic ini merupakan kerjasama internasional di bidang teknologi nuklir yang kongkret dan membumi karena memberikan manfaat bagi pembangunan sosial ekonomi masyarakat," kata Djumala.