Sabtu 03 Oct 2020 19:23 WIB

Asosiasi RS Minta Pemerintah Memerinci Biaya Tes PCR

Jangan sampai biaya maksimal tes PCR sebesar Rp 900 ribu hambat tracing dan testing.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andri Saubani
Warga menjalani swab test di kawasan Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/10). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan batas harga tertinggi swab test mandiri dengan metode real-time polymerase chain reaction (RT PCR) yaitu sebesar Rp 900.000. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menjalani swab test di kawasan Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/10). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan batas harga tertinggi swab test mandiri dengan metode real-time polymerase chain reaction (RT PCR) yaitu sebesar Rp 900.000. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kompartemen Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Fajaruddin Sihombing mengatakan, pemerintah harus memerinci dan mengatur harga alat pendukung tes PCR. Tujuannya agar total batas atas tes PCR sebesar Rp 900 ribu yang ditetapkan pemerintah mencukupi.

"Jangan sampai karena harga kebutuhan untuk pemeriksaan swab test PCR belum diatur secara rinci, sementara tarif swab test PCR sudah diatur akhirnya menghambat upaya tracing dan testing di seluruh daerah," katanya saat dihubungi Republika, Sabtu (3/10).

Baca Juga

Kemudian, ia menjelaskan, biaya swab test PCR terdiri dari beberapa komponen. Yakni, alat PCR dan alat  pendukung pemeriksaan lainnya, reagent, SDM (dokter spesialis, analis dan SDM pendukung lainnya), APD lengkap, listrik, air dan sebagainya.

Fajaruddin menambahkan, bagi Rumah Sakit (RS) yang tidak memiliki alat PCR dan harus mengirim bahan atau sampel pemeriksaan ke RS atau laboratorium lain akan ada biaya tambahan transportasi dan SDM yang mengantar sampel di beberapa daerah jarak yang harus di tempuh butuh waktu perjalan sampai satu hari.

"Tracing dan testing perlu pemerataan dan peningkatan jumlah untuk seluruh wilayah Indonesia. Maka dari itu, semua biaya tes swab PCR harus dirinci apa saja," kata Fajaruddin.

Sebelumnya diketahui, pemerintah akhirnya menetapkan aturan biaya tes usap atau swab test PCR maksimal Rp 900 ribu di seluruh Indonesia. Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir menyebutkan, harga batas atas biaya pemeriksaan PCR tersebut hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang akan melakukan tes secara mandiri.

"Kami dari Kementerian Kesehatan dan BPKP menyetujui ada kesepakatan bersama terkait batas tertinggi harga pemeriksaan swab RT-PCR secara mandiri sebesar Rp 900 ribu," kata Kadir dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, Jumat (2/10).

Harga tersebut tidak berlaku bagi upaya pemeriksaan tes PCR yang dilakukan oleh pemerintah untuk kepentingan pelacakan kontak erat pasien Covid-19 dalam rangka pencegahan dan penanganan virus corona. Harga tes PCR maksimal Rp 900 ribu tersebut baru akan berlaku setelah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menandatangani surat edaran terkait.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement