REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Smit Alhadar, Penasihat Indonesian Society for Middle East Studies
Baca Juga
Diperantarai AS, pada 15 September 2020, Menlu Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah al-Zayed, Menlu Bahrain Abdul-Latif al-Zayani, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani "Perjanjian Ibrahim" di Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghadiri upacara itu menyebut peristiwa yang merugikan Palestina itu sebagai "fajar Timur Tengah baru". Palestina menyebutnya sebagai "pengkhianatan" atau "tikaman dari belakang" atau "Selasa Hitam".