Sabtu 03 Oct 2020 22:10 WIB

Forum G20, Indonesia Tekankan Vaksin Sebagai Barang Publik

Indonesia mendukung vaksin covid-19 bisa diakses secara universal.

Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Vaksin
Foto: MGIT4
Ilustrasi Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dalam pertemuan G20 menekankan pentingnya vaksin COVID-19 agar menjadi barang publik yang dapat diakses secara universal. Indonesia juga mendukung pengembangan vaksin yang berkualitas, aman, dan efektif.

"Indonesia menekankan agar vaksin Covid-19 menjadi global public goods, agar nantinya dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Affandi Lukman dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (3/10).

Baca Juga

Rizal selaku Sherpa G20 Indonesia saat menghadiri pertemuan virtual Sherpa G20 ke-3 beberapa waktu lalu mengatakan Indonesia sudah menerapkan langkah-langkah kebijakan yang komprehensif dalam menangani dampak pandemi COVID-19 secara nasional.

Dalam kesempatan tersebut, para Sherpa G20 sepakat untuk berkolaborasi dan bekerja sama guna mengatasi dampak pandemi COVID-19. Negara-negara G20 juga sepakat untuk pemulihan pertumbuhan perekonomian, serta penciptaan lapangan kerja dan membentuk masa depan yang resilience terhadap krisis.

Selain itu, G20 juga sepakat untuk terus mendorong kerja sama dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan yang mudah diakses dan terjangkau. Keberadaan vaksin ini guna mempercepat pemulihan krisis global serta memberikan proteksi dan dukungan terhadap kelompok yang paling rentan.

Indonesia juga mendorong pendidikan yang merata. Pendidikan yang merata termasuk bagi anak berkebutuhan khusus. Indonesia mendukung pendekatan Circular Carbon Emmission (CCE) sebagai tools manajemen emisi dengan menyesuaikan prioritas nasional. Selain itu, Indonesia mendukung investasi pertanian dan sistem pangan guna memastikan pertanian yang inklusif dan berkelanjutan.

Forum virtual G20 Sherpa membahas perkembangan isu keuangan dan penanganan COVID-19, serta memberikan masukan bagi pernyataan bagi pemimpin negara yang akan menjadi outcome document pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. KTT G20 akan digelar pada 21-22 November 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement