Ahad 04 Oct 2020 17:56 WIB

Ratusan Penerangan Jalan di Pantura tak Menyala

Perbaikan APJ dilakukan untuk mendukung keselamatan bertransportasi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Penerangan Jalan Umum (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Penerangan Jalan Umum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 815 alat penerangan jalan (APJ) di ruas jalur pantura mulai Karawang – Losari, tidak menyala. Upaya perbaikan pun dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiadi. Dia mengatakan, upaya perbaikan dilakukan untuk mendukung keselamatan bertransportasi di sepanjang ruas jalan tersebut.

"Pada tahun 2020 ini, telah dialokasikan anggaran pemeliharaan untuk perbaikan sebanyak 225 unit APJ," ujar Budi, saat meninjau kegiatan padat karya pada pekerjaan pemeliharaan APJ Solar Cell di Ruas Bts Kabupaten Karawang/Subang-Sewo-Lohbener, di Kabupaten Indramayu, Sabtu (3/10). Sedangkan pada 2021, telah diprogramkan pemeliharaan untuk sebanyak 338 unit APJ.

Selain pemeliharaan pada ruas jalan nasional, pada 2021 juga telah diprogramkan Bantuan Teknis Pembangunan Fasilitas Keselamatan Jalan. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan di ruas jalan strategis pada ruas jalan provinsi maupun kabupaten dan kota.

"Jadi apa yang sedang kita lakukan ini adalah pemasangan PJU, yang beberapa tahun lalu mengalami kerusakan dan beberapa ada yang hilang. Di wilayah Kandanghaur, Patrol dan sekitarnya," kata Budi.

Pekerjaan pemeliharaan itu yakni dengan melakukan perbaikan dan penggantian teknologi tenaga surya atau solar cell, dengan menggunakan kembali daya listrik dari PLN. Adapula pemasangan kabel, panel dan luminer.

"Kemarin menggunakan teknologi solar cell biayanya sampai Rp 30 juta per titik. Sekarang pakai listrik saja supaya tidak mudah dicuri. Saya juga minta bantuan jajaran Polisi, TNI, pak camat dan masyarakat supaya bisa dijaga," tutur Budi.  

Budi mengakui, kegiatan perbaikan itu tak lepas dari aspirasi anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin. Anggota dewan dapil Indramayu itu terus mendesak Kemenhub untuk segera melakukan perbaikan PJU di wilayah pantura Indramayu.

"Saya atas nama Kemenhub mengucapkan terima kasih karena terus diingatkan PJU di sini banyak yang mati dan harus diperbaiki," kata Budi.

Budi menambahkan, dalam kegiatan perbaikan APJ itu dilaksanakan pula program padat karya yang melibatkan masyarakat setempat. Hal itu sesuai dengan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.

Program Padat Karya Kemenhub itu juga merupakan upaya mendukung ketahanan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Selain itu diharapkan dapat memberikan pembelajaran dan pengalaman dalam bekerja di bidang pemeliharaan penerangan jalan.

Budi menyebutkan, anggaran program padat karya Kemenhub Ditjen Perhubungan Darat selama setahun mencapai 46 miliar. Sebagian besar diarahkan untuk di sekitar wilayah Kabupaten Indramayu.

"Jadi pemerintah hadir di sini untuk bisa menggeliatkan ekonomi dengan memanfaatkan masyarakat yang unskill, kita beri pekerjaan yang mudah, seperti pengecatan, penggalian lubang dan lainnya," tutur Budi.

Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin, menyampaikan terima kasihnya atas respons cepat yang dilakukan Kemenhub. Selain menunjang keselamatan bertransportasi, perbaikan jalan juga diharapkan dapat kembali mendongkrak perekonomian masyarakat.

"Walau ada Tol Cipali, jalur pantura tetap menjadi jalur utama perekonomian. Jadi harus tetap diperhatikan," kata Daniel.

Daniel mengungkapkan, kondisi jalan raya yang terang dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas maupun aksi kejahatan di jalanan. Dia juga meminta kepada masyarakat untuk ikut memelihara dan menjaga fasilitas yang telah tersedia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement