Senin 05 Oct 2020 05:30 WIB

Keluarga Muslim Inggris Jadi Korban 'Serangan Batuk'

Seorang pria di Leeds, Inggris sengaja batuk pada keluarga Muslim.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga Muslim Inggris Jadi Korban 'Serangan Batuk'. Pengunjung berjalan menggunakan masker saat berbelanja di department store Selfridges, London, Senin, (15/6). Setelah tiga bulan ditutup karena lockdown akibat wabah virus Corona, toko-toko yang menjual pakaian, mainan, dan barang-barang lainnya diizinkan untuk dibuka kembali di Inggris untuk pertama kali sejak negara itu memberlakukan lockdown pada bulan Maret
Foto: AP/Matt Dunham
Keluarga Muslim Inggris Jadi Korban 'Serangan Batuk'. Pengunjung berjalan menggunakan masker saat berbelanja di department store Selfridges, London, Senin, (15/6). Setelah tiga bulan ditutup karena lockdown akibat wabah virus Corona, toko-toko yang menjual pakaian, mainan, dan barang-barang lainnya diizinkan untuk dibuka kembali di Inggris untuk pertama kali sejak negara itu memberlakukan lockdown pada bulan Maret

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah keluarga Inggris dengan keturunan Asia mengatakan mereka dikucilkan dan menjadi sasaran 'serangan batuk' saat berbelanja di Leeds. Insiden tersebut terjadi beberapa hari sebelum kota itu menerapkan karantina wilayah.

Seorang pria di Leeds dilaporkan batuk-batuk dengan sengaja pada keluarga Muslim. Aksi rasialisme berbentuk batuk ini terjadi pada keluarga, yang terdiri dari seorang ibu hamil, suami, dan anak laki-laki.

Baca Juga

Peristiwa ini terjadi pada 21 September lalu. Lembaga pengawas islamofobia Tell Mama , Sebagaimana dikutip dari Alaraby, Ahad (4/10), telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi atas nama keluarga. 

Keluarga, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan kepada Tell Mama pria itu memang sudah menarget mereka sebelum akhirnya benar-benar melancarkan serangan batuk di tengah pandemi Covid-19. Mereka berasumsi etnis Asia Selatan dan pakaian religius yang mereka pakai menyebabkan mereka menjadi sasaran. 

Mereka menggambarkan pelaku berkulit putih dan berusia pertengahan hingga akhir empat puluhan atau awal lima puluhan. Keluarga itu menambahkan dia membawa sebotol minuman yang diduga beralkohol. Untungnya, keluarga tersebut melaporkan tidak menunjukkan gejala virus corona.

Tell Mama mencatat serangkaian serangan islamofobia terkait pandemi virus corona. Pada Maret lalu, seorang pria mendekati seorang wanita Muslim yang mengenakan jilbab dan batuk di wajahnya, sebelum mengatakan kepadanya dia terkena virus dan melecehkannya secara rasial.

https://english.alaraby.co.uk/english/news/2020/10/3/british-muslim-family-coughed-on-in-racist-attack

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement