REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat memulai pembangunan penampungan air atau embung di Tegal Alur dan Semanan, Kalideres. "Hari ini sudah diturunkan alat berat, sore di Semanan, malam ini di Tegal Alur," ujar Kasudin SDA Jakarta Barat Purwanti, di Jakarta, Ahad (4/10).
Dia menjelaskan, lokasi kedua proyek itu di Rusun Lokbin Tegal Alur, tepatnya di permukiman RT 15/03 dan serta Kampung Bulak RT 10/1, Semanan, tepatnya belakang Rusun Pesakih. Purwanti mengatakan pihaknya menemukan dua tanah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sering tergenang dan lama surut saat curah hujan tinggi, terutama pada Januari 2020.
Di Tegal Alur, pihak Sudin SDA Jakbar menemukan tanah seluas 3.000 meter di belakang Rusun Tegal Alur menjadi lokasi rawan genangan. Embung yang akan dibangun rencananya seluas 2.000-2.500 meter.
Selain itu di Semanan, Kalideres, Pemprov DKI Jakarta ternyata memiliki tanah seluas 4.000 meter di belakang Rusun Pesakih. Rencananya akan dibangun embung seluas 3.000 meter dan menyisakan lahan terbuka hijau.
"Setelah kami cek ternyata itu tanah milik Dinas Pertamanan. Akhirnya kami berkonsultasi dengan Wali Kota Jakarta Barat dan direstui untuk membangun embung di situ," ujar Purwanti.
Karena itu, pengerukan tanah di lokasi dapat dimulai sejak Minggu malam. Pembangunan embung akan menyisakan sebagian lahan untuk pembangunan lahan terbuka hijau.
Purwanti mengharapkan pengerjaan embung dapat diselesaikan secepatnya, paling lambat Desember 2020. Embung itu diharapkan menjadi solusi dalam mencegah banjir saat Kali Semongol mulai meluap.
Pembangunan embung dikerjakan sendiri oleh petugas Sudin SDA Jakarta Barat dan memakai alat berat dari Sudin. "Pembangunan ini tidak pakai tender. Jadi lihat kondisi juga kalau sekira petugas tidak sibuk dalam pengerjaan lain maka akan difokuskan ke pembangunan embung," kaya Purwanti.
Pembangunan dua embung itu diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang sempat genangi wilayah itu awal tahun 2020 karena pompa stasioner atau pompa portabel kerap kewalahan menyedot air saat curah hujan tinggi. Terlebih di kawasan Semanan berbentuk cekungan sehingga rawan banjir.
Sementara kawasan Tegal Alur memiliki Kali Semongol yang belum dipasang tanggul. "Jadi solusi tercepat, kami bangun embung dulu sebelum musim penghujan nanti," kata Purwanti.
Purwanti belum merinci berapa anggaran untuk proyek swakelola tersebut.