REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengatakan, kekalahan telak yang dialami timnya dari Tottenham Hotspur dengan skor 1-6, merupakan hari terburuknya selama berada di Manchester United. Namun, Ole yakin MU akan segera bangkit kembali.
Kekalahan 1-6 di Stadion Old Trafford menyamai kekalahan terburuk United di era Liga Premier Inggris sejam mereka dibantai dengan skor yang sama oleh rival sekota Manchester City pada 2011. "Perasaan yang mengerikan, hari terburuk yang saya alami sebagai pelatih dan pemain Manchester United," kata pelatih asal Norwegia itu setelah timnya dihancurkan oleh skuat Spurs asuhan Jose Mourinho.
"Saya telah menjadi bagian dari kekalahan besar sebelumnya dan kami akan bangkit kembali sehingga kami harus membiarkan para pemain pergi menjalani tugas internasional mereka, menemukan performa mereka sendiri dan yang lainnya yang akan bertahan di sini, kami bakal membantu mereka," tambah Solskjaer yang dikutip Reuters pada Senin (5/10).
"Setelah hasil seperti ini, Anda perlu menjernihkan kepala dan pikiran serta melihat ke depan," ucapnya.
Kekalahan itu terjadi menjelang ditutupnya bursa transfer pada Senin (waktu Inggris) dan diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak kritik atas kegagalan United untuk memperkuat skuat Solskjaer secara signifikan selama bursa transfer musim panas. Namun, Solskjaer tidak akan menggunakan situasi itu untuk sebagai alasan dan melindungi dirinya dari kritik.
"Apakah akan merubah bentuknya, mentalitasnya, saya tidak tahu, tetapi kami akan berbeda. Kami tidak bisa menerima performa seperti ini. Saya bersalah, saya yang bertanggung jawab untuk ini," ujar pelatih berusia 47 tahun tersebut.
Pertahanan United terlihat amburadul saat mereka tertinggal 1-4 pada babak pertama. "Kadang-kadang Anda membuat kesalahan, itu bagian dari hidup dan kami membuat terlalu banyak kesalahan dalam satu pertandingan sepak bola dan itu terlihat dari hasil melawan tim sepak bola yang sangat bagus," ucapnya.
"Mereka adalah tim yang penuh kualitas dan kami dihukum hampir setiap kali kami melakukan kesalahan," ujarnya.