REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI (Persero) menugaskan anak usahanya, PT Kereta Commuter Indonesia, untuk mengoperasikan KA lokal di Daop 6 Yogyakarta, yakni Kereta Prambanan Express (Prameks). Peralihan dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Selama ini, KAI Commuter telah mengelola layanan KRL Commuter Line Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sebelum pandemi Covid-19, layanan yang diberikan mampu melayani sampai satu juta pelanggan per hari.
"Kami mengharapkan KAI Commuter mampu menerapkan standar layanan yang tinggi sebagaimana selama ini sudah berhasil diterapkan kepada layanan KRL Commuter Line," kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, Sabtu (3/10).
Didiek menjelaskan, standar layanan KAI Commuter terbukti dapat meningkatkan jumlah pelanggan dari waktu ke waktu, dan indeks kepuasan pelanggan membaik. Selama pandemi, mereka masih mampu melayani ratusan ribu pengguna per hari.
Menurut Didiek, pengelolaan KA lokal oleh KAI Commuter juga bentuk dorongan KAI kepada KCI untuk lakukan ekspansi ke luar Jabodetabek. Sesuai perubahan nama jadi Kereta Commuter Indonesia pada 2017 dari KAI Commuter Jabodetabek.
Adapun pada tahap awal penugasan pengelolaan KA lokal oleh KAI Commuter di Daop 6 Yogyakarta ini Kereta Prambanan Ekspres (Prameks). Yang mana, selama ini melayani Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan (pp).
Sedangkan, di Daop 1 Jakarta, KA Merak Jaya relasi Rangkasbitung-Merak (pp) menjadi KA lokal yang ditugaskan. Di Daop 6 Yogyakarta, KAI turut mendukung program elektrifikasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
Didiek berharap, dengan pengelolaan KA Prambanan Ekspres dan KA Merak Jaya oleh KCI pelayanan ke pelanggan semakin meningkat. Serta, memberi kontribusi positif bagi mobilisasi masyarakat, sehingga menunjang peningkatan ekonomi. "Kami berkomitmen untuk tetap konsisten mengoperasikan kereta api dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," ujar Didiek.
Dalam waktu dekat, selesainya elektrifikasi, KRL akan melayani Yogyakarta, Klaten, lalu Solo. Direktur Utama KAI Commuter, Wiwik Widayanti menuturkan, mereka selalu siap menerima penugaskan dari KAI.
"Selama masa awal pengelolaan kereta lokal oleh KAI Commuter, petugas di stasiun maupun dalam kereta senantiasa melakukan sosialisasi tata tertib serta aturan yang berlaku," kata Wiwik.
Aturan ini antara lain barang bawaan yang dibolehkan dengan dimensi ukuran 100 x 40 x 30 centimeter, serta tidak dibolehkan makan dan minum di kereta. Lalu, wajib memakai masker, senantiasa mencuci tangan dan menjaga jarak.
Tahap awal, pelanggan KA lokal dilayani petugas lebih lengkap dengan petugas pengawalan kereta (Walka) dan Passenger Service. Walka menjaga ketertiban dan keamanan selama perjalanan, passenger service memberi layanan informasi.
Penugasan ke KAI Commuter membuat KAI lebih fokus pelayanan KA jarak jauh, serta bisnis angkutan barang dan non-angkutan. Saat normal, pelanggan harian Prameks mampu mencapai 10 ribu pelanggan dan 3.000 selama pandemi Covid-19.