REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah mencatat pertumbuhan laba hingga 158 persen per Agustus 2020. Direktur Utama BRI Syariah, Ngatari mengatakan kinerja bank syariah masih positif di tengah masa pandemi.
"BRI Syariah sendiri per Agustus mencatat laba bersih Rp 168 miliar, naik 158,46 persen secara tahunan (yoy)," katanya dalam Webinar Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, Senin (5/10).
Perolehan laba ini ditopang oleh pendapatan penyaluran dana sebesar Rp 1,84 triliun, naik 19,75 persen (yoy). Ngatari mengatakan ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis pandemi dan berpotensi jadi solusi pemulihan ekonomi nasional.
Pertumbuhan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI Syariah tercatat positif per Agustus 2020. Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Mulyatno Rachmanto mengatakan pembiayaan dan DPK masih bisa tumbuh double digit secara tahunan, meski di tengah pandemi.
Dana Pihak Ketiga BRI Syariah per Agustus 2020 juga tumbuh positif sekitar 60 persen. Sementara pembiayaannya tumbuh sekitar 59 persen dibanding Agustus 2019.
"Tapi kinerja positif saja belum cukup untuk optimalkan potensi, banyak yang harus dilakukan, terutama literasi yang masih di angka 16,3 persen," katanya.
Ini memperlihatkan masih banyaknya ruang yang harus ditingkatkan, terutama dalam pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah. Indonesia punya potensi yang sangat besar sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Maka dari itu, BRI Syariah berkomitmen untuk memaksimalkan literasi ekonomi syariah agar masyarkat memahami kekuatan dan keuntungannya. Semakin besarnya keuangan berbasis syariah yang terbentuk maka semakin maju dan besarnya peluang Indonesia jadi pusat ekonomi syariah di dunia.