REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Jumlah desa di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau mencapai 107 titik. Sehingga membutuhkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga.
"Sebanyak 107 desa tersebut tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Grobogan," kata Pelaksana Harian Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih saat dikonfirmasi, Senin (5/10).
BPBD Grobogan, lanjut dia, sudah membantu warga yang kesulitan air bersih dengan memberikan bantuan air. Pasokan air bersih yang dilakukan, menurut Endang, dalam sehari bisa mencapai 18 tangki dengan kapasitas masing-masing mencapai 5.000 liter.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga yang tersebar di 107 desa di Kabupaten Grobogan tersebut, BPBD Kudus juga menjalin kerja sama dengan PDAM Grobogan yang setiap harinya bisa melakukan pasokan air bersih enam sampai tujuh tangki.
Bantuan air bersih juga datang dari sejumlah perusahaan dan lembaga di Kabupaten Grobogan, seperti dari Podo Moro, PMI, serta bantuan dari Kementerian PUPR. Endang menyampaikan, jumlah desa yang terdampak kekeringan tahun ini memang tidak sebanyak tahun sebelumnya yang menyebar hingga di 18 kecamatan.
"Kami prediksi jumlah desa yang terdampak kekeringan tidak akan bertambah, mengingat kini sudah mulai turun hujan," ujar Endang.