Senin 05 Oct 2020 11:55 WIB

Literasi Pasar Modal Syariah Tingkatkan Jumlah Investor

Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Literasi jadi ujung tombak untuk memperbesar ekosistem, industri, dan investasi berbasis syariah. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengatakan literasi jadi komponen penting sehingga tidak boleh putus meski di masa pandemi.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Literasi jadi ujung tombak untuk memperbesar ekosistem, industri, dan investasi berbasis syariah. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengatakan literasi jadi komponen penting sehingga tidak boleh putus meski di masa pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Literasi jadi ujung tombak untuk memperbesar ekosistem, industri, dan investasi berbasis syariah. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi mengatakan literasi jadi komponen penting sehingga tidak boleh putus meski di masa pandemi.

"Pencapaian dari program literasi kami di BEI malah lebih tinggi di masa pandemi ini dibanding tahun lalu, dengan menggunakan sarana teknologi," katanya dalam Workshop Perbankan Syariah bertema 'Memacu Literasi Keuangan Syariah Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional', Senin (5/10).

Baca Juga

Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham di Indonesia. BEI mencatat, saham syariah telah mencapai 63 persen dari saham yang tercatat di pasar modal Indonesia.

Pengembangan literasi ini pun membawa hasil signifikan dalam empat tahun terakhir. Jumlah investor saham syariah di Indonesia sudah meningkat hingga 537 persen. Selama pandemi, program edukasi online terus meningkatkan efektivitas kegiatan literasi ini.

BEI menggelar sejumlah program edukasi virtual termasuk untuk literasi, inklusi, dan aktivasi virtual. Masyarakat dimudahkan untuk menjadi investor dengan cara daring tanpa perlu keluar rumah.  

Untuk mempercepat akses perluasan literasi dan inklusi pasar modal syariah, BEI menggunakan //model community based//, yaitu bekerja sama dengan berbagai kalangan dan komunitas. Hasilnya, kata dia, memang cukup memuaskan dengan kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan jika dilihat dari empat tahun terakhir. 

"Kita melihat pertumbuhan yang mencapai enam kali lipat, dan investor yang aktif melakukan transaksi bulanan juga naik, per Agustus lalu lebih dari 16 ribu investor aktif bertransaksi dalam satu bulan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa BEI telah mengambil strategi agar pasar modal syariah mampu bersaing di sektor lainnya melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur, baik dari sisi permintaan maupun suplai. BEI memiliki kebijakan yang kuat dalam memastikan fokus dan keseriusan dalam mengembangkan area pasar modal syariah.

Pengembangan pasar modal syariah menjadi salah satu area pertumbuhan baru dan menjadi salah satu pilar dalam fokus BEI lima tahun ke depan. Ada lima strategi yang sudah dicanangkan BEI, yakni program literasi dan inklusi, program pengembangan efek dan instrumen syariah, program pengembangan infrastruktur PMS, program penguatan sinergi, dan pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement