Senin 05 Oct 2020 15:04 WIB

Pakar: Jika Ingin 'Komunikasi' dengan Allah, Bacalah Alquran

Pakar ilmu Alquran menyatakan komunikasi dengan Allah SWT lewat baca firman-Nya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Pakar ilmu Alquran menyatakan komunikasi dengan Allah SWT lewat baca firman-Nya. Alquran dan Dzikir (ILustrasi)
Pakar ilmu Alquran menyatakan komunikasi dengan Allah SWT lewat baca firman-Nya. Alquran dan Dzikir (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guru Besar Ilmu Tafsir Hadis UIN Syarif Hidayatullah, Said Agil Husin Al Munawar, menyampaikan Alquran adalah mukjizat dari Allah SWT yang abadi. Isi dan kandungannya pun aktual sepanjang masa.

Hal itu Said sampaikan dalam webinar bertajuk 'Urgensi Pembinaan Baca Tulis Al-Qur'an di Era Milenial dan Launching Puji Taklim Al-Qur'an UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (5/10). 

Baca Juga

"Maka ketika kita ingin mengetahui isi dan kandungannya, pesan-pesannya, diperlukan seperangkat ilmu pengetahuan yang disebut dengan ilmu Alquran," katanya.

Imam Syafi'i, terang Said, pun menyebutkan bahwa semua solusi ada di dalam Alquran. Karena itu, Alquran merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan setiap Muslim, terlebih dalam kehidupan di perguruan tinggi. 

"Alquran menjadi bagian penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam proses pembelajaran keilmuan-keilmuan atau ilmu-ilmu keislaman," ujarnya.

Cara Muslim dekat dengan Alquran, pertama adalah membacanya dengan benar yang didasarkan pada ilmu-ilmunya. Sebab dengan ilmu itulah setiap Muslim bisa membacanya dengan baik. Setiap Muslim yang membaca Alquran dengan baik, maka setiap saat dia bisa berkomunikasi dengan Allah SWT.

"Nabi berpesan, siapa yang ingin berkomunikasi dengan Allah maka bacalah Alquran. Orang yang bisa membaca Alquran dengan baik itu ada di posisi yang terhormat. Siapa yang bisa membaca Alquran dengan baik, sesuai dengan ilmunya dan kaidahnya, maka dijamin bersama para malaikat," ucapnya.

Selain itu, bagi mereka yang membaca Alquran dengan terhambat atau terbata-terbata, akan diganjar dua pahala. Satu pahala diberikan atas usahanya dan satu lagi atas bacaannya. Dia menambahkan, cara komunikasi dengan Alquran adalah dengan membaca isi dan kandungan serta menghafalnya.

"Menghafal Alquran itu dimudahkan Allah, membacanya pun dimudahkan. Karena Alquran itu mukjizat yang abadi. Isi dan kandungannya juga aktual sepanjang masa. Kalau ada yang bilang (Alquran) jadul, maka orang itulah yang jadul. Maka kita memang dimudahkan oleh Allah SWT untuk membaca Alquran," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement