Senin 05 Oct 2020 15:34 WIB

Kemenkominfo Latih Ribuan UMKM Go Digital

Program ini akan diikuti oleh 2.000 UMKM/ultra mikro.

Rep: Rizky Suryarandika/Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Kemenkominfo meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital untuk memperkuat dan memberdayakan pelaku UMKM di Tanah Air.
Foto: BSSN
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate. Kemenkominfo meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital untuk memperkuat dan memberdayakan pelaku UMKM di Tanah Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital untuk memperkuat dan memberdayakan pelaku UMKM di Tanah Air. Program itu ditujukan agar UMKM memanfaatkan akses internet secara produktif guna percepatan transformasi digital nasional.

Pelatihan UMKM Digital diinisiasi BLU Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).  Program itu diutamakan untuk wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Baca Juga

Program Pelatihan UMKM Digital Online BAKTI merupakan program pendampingan bagi UMKM/ultra mikro untuk melakukan on-boarding, khususnya yang berada di luar Jawa, terutama di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) dan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). 

"Ini untuk memperluas akses pemberdayaan secara adil dan merata, khususnya dalam penguatan perekonomian digital," kata Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (5/10).

Program Pelatihan Digital UMKM BAKTI Kominfo dan idEA memiliki peran memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya pelaku UMKM/ultra miko, untuk dapat memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang ada secara optimal.

"Perlu kita perhatikan bersama UMKM/ultra mikro memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Adanya pandemi Covid-19, tidak sedikit pegiat usaha terdampak oleh pembatasan fisik dan sosial karena masih berbasis pada usaha konvensional atau offline," tutur Johnny.

Mengutip data Badan Pusat Statistik, saat ini terdapat 64 juta UMKM/ultra mikro di Indonesia yang berkontribusi hingga 60,34 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Di saat bersamaan, aktivitas perekonomian digital meningkat pesat, di mana pada April 2020, penjualan daring meningkat 480 persen dibandingkan pada Januari 2020.

Merespons peluang tersebut, pemerintah terus mengupayakan program pendampingan UMKM/ultra mikro untuk melakukan perluasan aktivitas bisnis ke ruang-ruang digital atau yang disebut dengan digital on-boarding. Aspek ini harus dioptimalkan, mengingat jumlah UMKM/ultra mikro go-online baru 9,4 juta atau sekitar 14,6 persen dari jumlah UMKM secara nasional.

Pelatihan UMKM Digital Kelas BAKTI merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dengan durasi program sepanjang 2,5 bulan, didukung oleh kurikulum dengan 60 modul pilihan, program ini adalah bentuk intensifikasi kegiatan pendampingan yang umumnya hanya dilakukan dalam 3 s.d. 7 hari pelatihan.

"Program ini akan diikuti oleh 2.000 UMKM/ultra mikro, baik di level on-boarding (masuk ke bisnis digital) maupun upscaling (pengembangan bisnis di ruang digital," kata Johnny. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement