Senin 05 Oct 2020 15:35 WIB

Mahasiswa UMM Kembangkan Wisata Alam Brakseng

Wisata Brakseng menyuguhkan pemandangan hamparan lahan pertanian yang luas dan indah

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Wisata alam Brakseng di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).
Foto: Humas UMM
Wisata alam Brakseng di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekelompok mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan warga Desa Sumberbrantas berhasil mengembangkan wisata alam Brakseng. Wisata yang barus dirilis pada pertengahan 2020 ini terletak di Desa Sumber Brantas, Kota Batu, Jawa Timur (Jatim).

Ketua kelompok, Dio Bayu Saputra menerangkan, wisata alam Brakseng menyuguhkan pemandangan hamparan lahan pertanian yang luas dan indah. Pemandangan semakin menarik dengan adanya deretan pegunungan. Tempat wisata ini terletak di ketinggian 1.400 meter di atas permukaan air laut.

"Berada di puncak tertinggi Kota Batu ini membuat wisata alam Brakseng memiliki udara yang dingin dan sejuk," ucapnya.

Menurut Dio, Brakseng sebenarnya mempunyai banyak potensi dari beberapa aspek. Sayangnya, dalam pengelolaan belum terkoordinasi karena banyak pengunjung yang memasukinya dengan bebas tanpa ada aturan. Bahkan, pengunjung dapat masuk ke tempat wisata tanpa dipungut biaya.

Di akhir 2019, Dio bersama Luthfan Almas Silva, Megawati Putri, Fitrisia Hanisa, dan Indah Amelia mendapatkan tugas praktikum yang dibimbing oleh dosen Jamroji. Mereka diminta mengembangkan potensi wisata yang berada di Desa Sumber Brantas. Brakseng menjadi fokus utama yang dipilih dalam pengembangan potensi wisata.

Di tengah pandemi Covid-19, kelompok praktikum UMM ini berhasil memunculkan ide-ide program. Mereka juga sukes meyakinkan setiap lapisan warga Desa Sumberbrantas guna mengembangkan Brakseng. "Sehingga bisa menjadikan wisata alam sebagai destinasi wisata alam yang terstruktur dan dapat dinikmati secara umum," ucapnya.

Dio berharap, destinasi baru wisata di Kota Baru ini mampu meningkatkan perekonomian warga Desa Sumberbrantas. Kawasan Brakseng juta memiliki lahan yang sangat luas, sehingga dapat meminimalisasi kerumunan.

Kelompok mahasiswa UMM ini telah mencoba membuat terobosan baru guna memecahkan semua permasalahan yang tersedia. Dalam hal ini dari riset permasalahan hingga mendapat solusi yang tepat. Di perencanaan sebuah program, Dio dan tim selalu berkoordinasi dengan semua pihak terkait.

"Merencanakan sebuah program tidak selalu mudah, ada beberapa kendala yang dihadapi seperti pihak desa tidak ingin merubah  kondisi alam yang dimilikinya," ungkapnya.

Akhirnya Dio dan kelompok lebih membuat terobosan dengan membuat stiker resmi wisata Brakseng sebagai media promosi. Kemudian membuat pamflet kampanye imbauan “Jangan Injak Tanaman” yang dibagikan kepada pengunjung secara gratis. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kelompok praktikum akan permasalahan wisata.

Kampanye tersebut dilakukan tak lepas dari kondisi awal tempat wisata. Menurut Dio, banyak lahan pertanian yang rusak akibat diinjak pengunjung hanya untuk berfoto. Dengan imbauan "Jangan Injak Tanaman", wisata alam Brakseng saat ini sudah mampu menggaet pengunjung setiap harinya. Warga Desa Sumberbrantas pun sudah mulai sadar akan besarnya potensi wisata yang dikembangkan oleh mahasiswa UMM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement