Senin 05 Oct 2020 20:51 WIB

Pertamina Akui Beban Impor Akibat Kilang Tua

Kilang Pertamina saat ini hanya bisa mengolah minyak mentah tertentu.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 93

Foto: Republika/Prayogi

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined variable: part

Filename: default/detail_berita.php

Line Number: 112

Petugas beraktivitas di kilang Pertamina Refinery Unit (RU) V Balikpapan, Kalimantan Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (persero) mengakui selama ini perusahaan mengimpor minyak yang mahal. Hal ini karena kondisi kilang yang hanya mampu mengolah minyak jenis tertentu yang itupun mahal harganya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, kilang yang saat ini dimiliki oleh Pertamina usianya sudah lebih dari 20 tahun. Selain kondisinya yang tua, juga kapasitasnya tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hari ini.

Baca Juga

Kondisi hari ini, jenis minyak mentah yang bisa diolah di kilang Pertamina sangat terbatas, sekitar tiga persen dari minyak mentah dunia. "Hal ini yang menyebabkan harga yang tinggi karena supply and demand kurang seimbang," kata dia dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR secara virtual, Senin (5/10).

Nicke mengatakan, untuk bisa menekan mahalnya harga minyak impor yang cocok dengan kilang Pertamina, saat ini perusahaan tengah melakukan modifikasi kilang eksisting atau Refinery Development Master Plan (RDMP) empat kilangnya. Perusahaan juga melakukan pembangunan dua kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR).

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: __ci_type

Filename: drivers/Cache_redis.php

Line Number: 217

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: settype(): Invalid type

Filename: drivers/Cache_redis.php

Line Number: 217