REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi berupaya menggulirkan layanan inovasi dalam mempermudah layanan kepada warga. Salah satunya dengan menggulirkan layanan jemput bola pembuatan kartu kuning atau surat keterangan pencari kerja.
Layanan yang digulirkan yakni Mobil Naker Keliling Seputar Kota atau disebut Monalisa. Layanan mobile ini dikerahkan ke sejumlah lokasi misalnta kampus atau perguruan tinggi yang ada di Kota Sukabumi.
''Kami berupaya menggulirkan layanan untuk mempermudah warga membuat kartu pencari kerja,'' ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Didin Syarifudin kepada Republika, Senin (5/10). Salah satunya dengan mengerahkan armada Monalisa ke sejumlah lokasi seperti kampus.
Di mana kata Didin, para pencari kerja yang membutuhkan layanan pembuatan kartu kuning bisa dengan mudah mendapatkan dokumen tersebut. Layanan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Dari hasil pantauannya kata Didin, animo warga khususnya mahasiswa yang membuat kartu kuning cukup besar. Sebab mereka tidak perlu mengurusnya ke kantor Disnaker.
Namun diakui Didin, informasi lowongan kerja pada saat ini belum sebanding dengan jumlah pencari. Hal ini karena perusahaan banyak yang terdampak pandemi Covid-19 sehingga belum membuka lowongan pekerjaan.
Di sisi lain, berdasarkan data Disnaker, jumlah pencari kerja yang tercatat dari Januari sampai dengan Juni 2020 mencapai sebanyak 1.498 orang pencari kerja. Dari jumlah tersebut telah bekerja sekitar 629 orang. Sementara untuk data Juli-Agustus 2020 masih dalam pendataan.
Sebelumnya, Pemkot Sukabumi menaikkan target penyerapan tenaga kerja pada 2020 hingga 5.500 orang per tahun. Peningkatan ini dikarenakan pada tahun sebelumnya target penyerapan tenaga kerja yang ditetapkan sebanyak 5.000 orang bisa tercapai.
''Di masa pandemi ini target penyerapan dikhawatirkan tidak terjangkau sesuai harapan,'' ujar Didin. Sebab ada diantara perusahaan yang mengurangi tenaga kerjanya karena tidak bisa ekspor keluar negeri.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, upaya menggerakan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 terus dilakukan. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan menerapkan gerakan 3M yakni memakai masker, menkaha jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
''Kami menguatkan sektor UMKM dan pemberdayaan warga agar ekonomi bangkit,'' ujar Fahmi. Sehingga akan membuka kesempatan kerja bagi pencari kerja.