REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan asal Swedia, Helena tidak pernah mengenal Islam sedikit pun. Namun ia mulai tertarik pada sains dan membuatnya jatuh hati pada Islam hingga menuntunnya menjadi seorang mualaf.
Helena mengaku tumbuh dalam keluarga yang tidak terlalu religius. Ia jarang mendengar nama Tuhan diucapkan di rumahnya.
"Saya tidak pernah melihat ada orang yang berdoa dan saya belajar sejak awal bahwa satu-satunya alasan untuk melakukan sesuatu adalah untuk keuntungan diri sendiri," ujar Helena, dilansir dari Muslim Library.
Di usia 15 tahun, Helena ingin mempelajari agamanya lebih dalam. Ia pun mendaftar ke kamp 3 yang merupakan gabungan dengan kamp golf. Di pagi hari ia mengikuti kelas dengan seorang pendeta tua, hanya saja pikirannya justru melayang ke permainan golf yang akan datang.