REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kompetisi Liga 1 2020 mengalami penundaan hingga November mendatang. Tim yang bersiap menghadapi kompetisi pun mengubah program persiapannya.
Namun bukan hanya tim yang mengalami imbas dari ditundanya kompetisi. Wasit sebagai pemimpin di lapangan pun harus merasakan imbas dari itu.
"Kalau dengar kabar kaya gitu ya kecewa juga, kemudian secara motivasi juga menurun. Karena dengan covid19 yang beberapa waktu kita berusaha latihan kembali meningkatkan performance, sudah ada sinyal liga dimulai, secara psikologi dan mental kita sudah siap untuk bertugas kembali," kata wasit liga, Oki Dwi Putra, Senin (5/10).
Oki mengakui saat mendengar kabar tersebut bak terkena tsunami. Karena yang terkena imbas dari tertundanya kompeitsi adalah seluruh stakholder.
"Bagi saya pribadi ini malapetaka buat kita semua karena ya itulah kita hanya profesional jalankan satu sisi di bidang jasa profesional jadi wasit mau tidak mau dengan adanya pemberhentian tidak adanya pemasukan," kata Oki.
Oki mengakui sudah sejak pandemik virus corona harus berjuang karena tidak adanya kompetisi. Apalagi dimulainya kompetisi pun belum bisa dipastikan dari pihak yang berwenang.
"Bukan saya yang mengalami, tapi semuanya. Pemain bola, pelatih, semuanya lah di sepak bola yang berkaitan," katanya.
Dia berharap ada kejelasan mengenai nasib kompetisi ini. Mengingat ada keluarga yang harus dinafkahi. "Tapi marilah kita memikirkan yang pada intinya menafkahi keluarga kemudian saya pribadi dan banyak semua seprti yang berjualan kopi lah ada di stadion, penjual kaos, semua lah, banyak yang terkait disitu," katanya.
"Mudah-mudahan ini bisa berlalu karena dapat mempengaruhi semua segi kehidupan, semua finamsial, tidak hanya di negeri kita tapi semua," katanya.