Selasa 06 Oct 2020 07:30 WIB

Seorang Pemuda Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

Pasukan Israel menembak seorang pemuda Palestina di pos pemeriksaan Ennab

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Tentara Israel selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina selama demonstrasi menentang permukiman Israel di desa Kofr Qadom dekat kota Nablus, Tepi Barat utara, 02 Oktober 2020. Tujuh warga Palestina terluka selama bentrokan itu.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Tentara Israel selama bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina selama demonstrasi menentang permukiman Israel di desa Kofr Qadom dekat kota Nablus, Tepi Barat utara, 02 Oktober 2020. Tujuh warga Palestina terluka selama bentrokan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TULKAREM -- Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang pemuda Palestina di pos pemeriksaan Ennab, sebelah timur kota Tulkarm, pada Senin malam kemarin waktu setempat. Saksi mata memastikan mereka melihat pemuda terbaring di tanah yang sudah penuh darah.

Dilansir Wafa pada Selasa (6/10), disebutkan bahwa pemuda tersebut tewas setelah menderita luka kritis dari tembakan militer Israel di dekat pos pemeriksaan. Para saksi mata juga menyebut pasukan Israel menutup pos pemeriksaan di kedua arah, menyebabkan kemacetan lalu lintas yang serius.

Baca Juga

Pemuda yang tewas itu dikonfirmasi merupakan penduduk kota Beit Lid, yang juga ditulis sebagai Bayt Lid. Daerah ini berada di barat daya Tulkarm. Tentara Israel diketahui mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk kota.

Para tentara itu menahan sejumlah kendaraan yang berjalan di sepanjang jalan utama di dekatnya. Tindakan ini mereka lakukan saat sejumlah besar pasukan infanteri dikerahkan di lahan pertanian di sekitar kota.

Sumber media Israel mengklaim pria itu terbunuh karena melemparkan bom molotov ke pasukan Israel, dekat permukiman kolonial di dekat Einav. Keadaan di sekitar penembakan masih belum jelas dan sebagian besar didasarkan pada peristiwa versi Israel.

Di sisi lain, militer Israel mengklaim orang-orang Palestina diduga berusaha melakukan serangan, dalam sebagian besar kasus ketika orang-orang Palestina dibunuh. Kelompok hak asasi manusia telah memperdebatkan versi peristiwa Israel dengan alasan banyak tersangka penyerang bisa saja ditundukkan dengan cara yang tidak mematikan.

Pasukan Israel secara teratur melakukan penggerebekan di kota-kota Palestina untuk menangkap warga Palestina atas aktivitas mereka melawan pendudukan Israel dan permukiman ilegal. Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dianggap sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional sehingga membuat semua permukiman Israel di sana ilegal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement